Welcome text

Senin, 05 November 2012

[Sung - Jin Couple ] ~SUJU - FF ~ Sweet Pumpkins in Love




Title : Sweet Pumpkins In Love
Genre : Romance ; Drama; Gaje
Rate : PG 16

Cast :
Uniessy as Park Yoojin
Lee Sungmin as Lee Sungmin
Author Evilhae as Ahn Rara
Aozora Tomomi as Park Chan Ri
Sandeul B1a4 as Lee Jung Hwan
Other member of Super Junior

FF request-an Yoojin.. Adeuuuh saya bener bener gak pede nulisnya. FF dia jauuuh lebih bagus dari saya. 
But anyway.. monggo disimak ajalah...

~Lee Sungmin pov,

Dorm.. begitu ramai. Rara-ssi dan Chan Ri noona, berkunjung malam ini membawa banyak makanan. Buat kami para pekerja keras dengan schedulle padat, kejutan seperti ini sangat berarti. Karena bila kami sedang senggang dan  berkumpul di dorm,  kebanyakan Ryewooklah yang memasak untuk kami atau kami memilih membeli diluar.  Padahal, sebetulnya dia pun sangat lelah. Dua yeoja itu sangat menolong dengan sajian masakan rumahan yang lezat yang jarang kami nikmati.

Oh ya,.. Chan Ri noona adalah kekasih leader kami, sahabatnya Rara-ssi adalah kekasih uri Fishy. Chan Ri  Noona dan uri leader.. perpaduan yang begitu sempurna. Entahlah, nampaknya eteuk hyung benar benar bertaubat dalam hal menggoda yeoja setelah bertemu ELF bernama Chan Ri itu.

Mungkin sebentar lagi obsesinya menikahi seorang ELF akan terwujud. Hahaha.. tak kusangka, impian yang sering kami cemooh itu ternyata benar benar dia wujudkan. Sementara Fishy akhirnya memilih seseorang ELF juga yang kebetulan sahabat dari Chan Ri noona sendiri. 

Entah kebetulan ..atau.. memang takdir,  kabar tentang  banyaknya yeoja yang menjalin hubungan dengannya … sedikit mengganggu kami sebenarnya. Tapi, syukurlah akhirnya Dia memilih Ahn Rara – ssi menjadi kekasihnya saat ini. Kelihatannya mereka saling mencintai, walaupun lebih sering terlihat bertengkar. 

Namun ternyata, yang datang tidak hanya mereka.. Chan Ri Noona, mengajak adiknya. Park Soori dan satu lagi siapa dia..Aku bahkan tidak tahu Ia mempunyai dua adik.  Park Soori,  aku sudah mengenalnya bulan lalu. Tetapi,.. Dia.. siapa yeoja itu. Casual shirt berwarna pink dipadu celana jeans.. serta rambut ikal ekor kuda berwarna madu. Wajahnya nampak muram, dan sedikit masam walau sama sekali tidak mengurangi kecantikan alaminya . (puiih..)

“Sungmin-ssi  jangan memandang yoojin seperti kau akan menelannya. Hahaha,.. kau menakutkan.”  Teguran Chan Ri Noona, membuyarkan lamunanku, dan dengan susah payah kupaksakan  senyum aegyo andalanku mengulurkan tanganku untuk menjabat tangannya. Tapi,.. 

“Apa kau baik baik saja ? kau tidak sedang dalam perawatan dokter kan ?”  ujarnya dengan wajah tanpa ekspresi.

Bletaak!!

“Yaak!! Park Yoojin, ada apa denganmu. Jaga bicaramu . Panggil dia oppa.  Dia lebih tua darimu.”  Chan Ri noona menghardiknya atas ucapannya padaku baru saja. 

“Yak ! Eonni .. Appoyeo.. ! Apa salahku ? Dia memang aneh kan..?”

 “Minnie-a.. maafkan kelakuan jinnie.. dia selama ini memang tinggal di LA. Wajar saja kalau bicaranya sedikit vulgar dan blak blakan. Kau bisa mengerti kan..” Chan Ri noona nampak tidak enak hati atas perkataan adiknya. 

“Nan Gwenchanna, noona…”

***

“Perlu kubantu?” aku mencoba memulai percakapan dengan normal setelah situasi canggung tadi dengan.. gadis ini. Hmm.. jadi namanya Park Yoojin. Hmm entah kenapa aku suka memandangnya. Wajahnya tidak membosankan. Meski wajahnya hanya dipoles make up seadanya, namun dia tetap begitu manis dan membuatku bisa dibilang.. ehm.. terpesona?

“ Tidak perlu. Aku bisa sendiri.” Jawabnya dengan nada angkuh. Hmm, jarang ada yeoja yang menolakku. ELF bahkan histeris hanya dengan melihat atau menerima lambaian tanganku. Tapi.. yeoja ini… 

“Aaaaaaaaawwwh…..”  

“Yoojin-ssi gwenchanna?” Kulihat jemarinya nampak melepuh kemerahan. Tumpahan soup rumput laut yang masih panas yang menyebabkannya kurasa. 

Kubasahi handuk kecil dengan air dingin dan kubebatkan ke tangannya. Entah kenapa aku spontan melakukannya. Kali ini, sikapnya sedikit melembut. 

“Nan gwenchanna op..pa…”

“Jinnie-a.. iish lagi lagi kau ceroboh! Makanya sering seringlah membantu eonni saat memasak eoh? Menyajikan soup saja tanganmu terluka.”  Rara-ssi datang membawakan salep dan memarahinya. Meskipun Rara memarahi yoojin, tetapi bisa kulihat dia nampak khawatir dengan tangan yoojin. 

“Sudah.. jangan manja yoojin-a.. Oleskan salepnya dan palli.. bantu aku dengan cocktail ini.” Teriak Chan Ri noona dari arah dapur. 

Yoojin, yang mungkin masih merasakan panas dan nyeri di jarinya beranjak menuju dapur dengan wajah bersungut sungut. Aigo, dia benar benar cute dengan tambang cemberut seperti itu. Tanpa kusadari,.aku pun tersenyum memandangnya menjauh.

“Sungmin oppa, ada apa denganmu. Apakah ada yang lucu ? Mengapa tiba tiba kau tersenyum ?”  

“Ah.. bukan apa apa…, Park yoojin .. bukankah dia.. itu sangat lucu?”

“Mwo..? Apa maksudmu?”

***
~Park Yoojin pov,

“Sudah.. jangan manja yoojin-a.. Oleskan salepnya dan palli.. bantu aku dengan cocktail ini.” Teriak Chan Ri eonni dari arah dapur. 

Aiish.. eonni! Tidakkah dia tahu jariku masih melepuh begini. Lewat ekor mata kutangkap senyuman aegyo lagi dari namja itu. Iish.. dia pasti menertawakanku. Tapi, … aku teringat sorot mata yang begitu khawatir ketika tangannya mengusap jariku , dan dengan lembut menyapukan handuk basah untuk mendinginkan jariku. 

Huh! Apa yang aku pikirkan? Dia kan hanya khawatir tanganku terkena tumpahan soup. Itu sama sekali bukan apa apa. Lagi pula… namja dimanapun sama saja. 

“Sini, biar aku saja. Kau bergabunglah dengan yang lain. Ini biar kuselesaikan. Tanganmu itu… sebaiknya, kau perban dengan kassa dulu Jinnie-a.”  Rara – eonni nampaknya melihat ekspresi menderitaku dan mengambil alih tugasku untuk menata cocktail di meja. 
Sebetulnya lepuhnya sudah begitu membaik. Aku,.. bahkan bisa menggerakkan jariku tanpa terasa nyeri. 

“Kajja, ..duduklah. Biar kuperban tanganmu.” Lagi lagi namja ini. Sungmin Oppa. Kenapa dia sok perhatian sekali padaku. Aku bahkan baru bertemu dengannya hari ini. 

“Ti..tidak usah. Ini sudah membaik kok.” Jawabku singkat, untuk menghindarinya dan memilih untuk duduk disofa, disebelah Donghae oppa yang sedang bercakap dengan Jung Soo oppa. 

Terus terang, aku sedikit terganggu dengan senyuman namja itu. Oiya siapa namanya,..Lee Sungmin. Saat dia tersenyum menatapku, .. aku sedikit jengah, dan jantungku menjadi berdebar. Membuatku tidak nyaman. Aku belum pernah merasakan seperti ini. 

Di LA, banyak sekali teman kampusku. Mereka namja yang keren juga, aku pun menyukai beberapa diantaranya. Tetapi, tidak ada yang membuat jantungku seperti ini saat bertatapan. Iiish.. aku tidak suka berada disini. 

“Jinnie-a.. katanya kau akan kembali ke Seoul eoh? Apakah kuliah di LA tidak menyenangkan ?”  Pertanyaan dari Jungsoo oppa membuyarkan lamunanku. Omo, aku baru saja melamunkan seorang namja?!

“Err.. bukan begitu, eomma hanya ingin ketiga putrinya berkumpul disini. Itu saja.”  Jawabku singkat. Mana mungkin aku menceritakan hal yang sebenarnya, bahwa siang malam aku menangis karena merindukan eomma. Aku sudah setahun berada di LA namun, tetap saja.. aku sangat ingin tetap berada di dekat Eomma. Padahal.. kuliah di LA kudapat dengan ujian beasiswa yang tidak mudah.. Uuuh..

Aku benar benar tidak nyaman berada disini. Entah kenapa aku mau saja saat Chan Ri eonni mengajakku. Aku tahu, mereka sangat terkenal, dan meski sudah go International mereka orang orang yang ramah dan rendah hati. Itu aku sudah melihatnya sendiri. Masalahnya bukan pada namjadeul ini. Lebih tepatnya, masalahnya ada pada seorang namja. 

“Yoojin-ssi, kau tidak lapar.. ? Piringmu masih penuh.”  

Deg!!

Sesuai dugaanku , namja ini selalu membuat electric shock untuk jantungku.  (lagu …kale…. Electric shock).

“Ehm…. Anni.. aku  sedang ..malas.”

“Chan Ri Eonni, apakah acara disininya masih lama? Aku bosan! Kapan kita pulang?!” 

Alih alih mendapat jawaban, sebuah tatapan menghujam jantung dari Chan Ri eonni, Rara Eonni, dan juga Soori ..membuatku terpaksa membungkam mulutku. Bisa kurasakan garpu yang ada ditangan mereka masing masing seperti hendak melayang menuju kearahku.  Hanya seorang namja dengan senyum evil di sudut meja, dan Jungsoo oppa yang tertawa terbahak bahak mendengar pertanyaanku.

***

“ASTAGA !! Jinnie-aa!! Kau menakutiku!! Sedang apa sendirian di dapur eoh??!” Lengkingan teriakan Rara – eonni nyaris membuatku menelan sendok cerealku.

“Eonni tidak lihat?! Aku sedang makan. Aku lapar eonni…uugh di dapur hanya ada cereal. Apakah eomma tidak belanja sebelum berlibur ke Jepang ? Tega sekali meninggalkan putrinya yang baru pulang dari LA hanya dengan makanan instan.”

“Iiish.. salah sendiri! Kenapa kau tadi tidak makan di dorm mereka dan malah bersungut sungut sepanjang waktu hingga membuat Chan Ri eonni kesal.  Hajjiman,.. tanganmu masih sakit?” 

“Eo? Ini..? sudah tidak lagi. Oya eonni,.. apakah kau besok masih menginap disini? Menginaplah disini saja selama eomma tidak ada .. Eo? Aku.. bisa makan enak setiap hari. Aku tahu kau pintar masak. Heheheh..”

“Ya’ aku mau kaujadikan koki pribadimu Huh?! Kau harus membayarku mahal !!  Eh.. err.. yoojin-a apa kau menyadarinya? Sepertinya tadi kulihat.. Sungmin oppa tertarik padamu.” 

Uhhuk uhuuk uhhuk… !!!

Mendengar ucapan Rara Eonni.. beberapa butir cereal dengan sukses terlempar langsung menuju kerongkongan.

“Iiish.. pelan pelan kalau makan!! Kau ini kan yeoja!! Ige jusnya ! minumlah dulu.” 
Rara –eonni menguluran segelas jus  jeruk yang langsung kutenggak habis. 

“Apa maksudmu eonni.. aku sama sekali tidak mengerti. Oya, Sungmin .. itu yang tadi tidak henti hentinya tersenyum aneh itu kan? Benar dia orangnya?” Ujarku untuk menutupi debar jantungku hanya dengan mendengar namanya disebut. 

“Hahahaha.. geurae. Itulah anehnya,… matanya selalu mengarah padamu dan bibirnya selalu tersenyum. Aneh sekali melihatnya seperti itu. Padahal dia biasanya pendiam. Oya,.. dia juga bilang padaku.. katanya kau itu Cute. Hahhahahaha….”

Deg.. deg.. deg…

Jinjja? Dia bilang begitu? Baru kali ini yang  menilaiku cute. Biasanya namja akan mengataiku, congkak, sombong, yeoja berhati es.. tapi..kali ini..

***
~Lee Sungmin pov,

“Hyung!... Hyung!!.. Hyung!!..HYUUUUNG!!!”

“Eo?!” 

“Iiish… ada apa denganmu Sungmin-hyung.. memeluk gitar pinkmu dan senyum senyum sendiri. Kau menakutiku. Bahkan kau tidak mendengarku memanggilmu.”

Kyuhyun menatapku dengan curiga. Tapi.. aku terlalu malas menanggapi protesnya. Semalam, aku mimpi indah. Seorang gadis dengan rambut ikal ekor kuda  berwarna seperti madu.. (Honey) menghampiriku dan.. tersenyum padaku. Aigoo,..

“Honey ..ure so sweet…..”

“Yaaa’ Hyung!! Kau sudah gila ya!!”  Kyuhyun yang kesal meninggalkanku yang masih tenggelam dalam lamunan mimpi indahku semalam. Aku tidak pernah memimpikan seorang yeoja. Baru semalam aku pertama kali melihatnya… dan aku sekarang merindukan yeoja itu.

***

Akhirnya aku menemukannya di halte ini, setelah 30 menyusuri kampus Yoojin yang baru tanpa menemukan sosoknya. Geurae. Aku merindukannya. Aku masih ada waktu kosong 2 jam, dan entah mengapa .. tanpa sadar aku menyetir menuju ke kampus Yoojin.

Tiiin.. tiin…

“Perlu tumpangan ?” Kubunyikan klakson Renault Samsungku  dan berhenti tepat di depannya  sembari berusaha memberikan senyuman aegyo terbaikku. 

“TIdak usah! Saya menunggu jemputan.” Jawabnya seraya buru buru bergeser dari halte tempatnya berdiri menuju ke kerumunan .

Huufth.. aku baru menyadari kebodohanku setelah melihat penampakanku di spion mobil. Kacamata hitam, masker tebal hingga hidung,.. mantel hitam. Yeoja mana yang mau kuajak dengan penampilan seperti ini. Apa boleh buat,.. profesiku mengharuskanku berkostum seperti ini saat diluar . 

Tiiin.. tiin…

Sebuah mobil sport lain .. berhenti tepat di depan mobilku. Seorang namja yang mungkin 3-4 tahun lebih muda dariku turun dan membukakan pintu untuk .. PARK YOOJIN??! Jadi,… dia sudah memiliki kekasih..??! Babo!! Tentu saja!! Yeoja semenawan itu.. pasti banyak namja yang menanti menjadi kekasihnya. Lee Sungmin.. apa kau jatuh cinta padanya ? Tanyaku pada diriku sendiri.

***
~Park yoojin pov, 

Pikiranku masih melayang pada percakapan semalam dengan Rara Eonni.  Lee Sungmin,.. namja itu. Benarkah dia tertarik padaku ? Tapi,.. bukankah kami baru pertama kali bertemu. Sikapnya memang lembut dan manis. Tapi,.. bukankah dengan Soori, dan Rara Eonni … dia juga bersikap manis..?  Jadi,.. tentu aku tidak special untuknya. Iiish.. untuk apa kupikirkan ? Oke… oke… aku sedikit tertarik padanya. Tapi.. itu pasti bukan cinta. Benar kan? 

Tiiin.. tiin…

Sebuah mobil sport Renault Samsung berhenti di depanku.  Kenapa mobil Jung Hwan ganti ?  Jung Hwan ini, adalah sunbae yang akan membantuku selama beradaptasi nanti di kampusku yang baru. Hari ini, kami akan ke perpustakaan kota. Seharusnya dia menjemputku di kampus. Tapi,..karena dia sedikit terlambat, kuputuskan untuk menunggu di halte terdekat. 

“Perlu tumpangan ?” 
Nampak seorang  namja dengan pakaian serba hitam dan masker separuh wajah.. dibalik kaca mobil sport silver itu. Astaga! Apakah dia berniat jahat ? Apakah namja .. atau mungkin Ajjushi di balik masker itu hendak menculikku? Bukankah akhir akhir ini marak diberitakan penculikan oleh orang tak dikenal? Hiiiiii…!

“TIdak usah! Saya menunggu jemputan.” Jawabku singkat dan buru buru menuju tempat yang lebih ramai.

 Untunglah Jung Hwan sudah datang.Entah kenapa,..aAku masih merasa seseorang di mobil itu masih mengamatiku.

***

“Kurasa materi untuk awal perkuliahan sudah kita dapatkan semua.  Yoojin-ssi.. kau lapar ? Bagaimana kalau kita makan di cafĂ© seberang perpustakaan.” 

“Eo..? Err.. nde.”  Lagi lagi aku justru melamun memikirkan seorang Lee Sungmin. 

“Yoojin-a,  aku senang akhirnya kau memutuskan untuk kembali ke Seoul. Err.. kau tahu, walaupun aku juga merasa bahagia kau diterima kuliah di LA, tapi.. sejujurnya aku berharap kau bisa bersamaku di universitas yang sama.” 

“mmm…”

Sebenarnya aku sama sekali tidak menyimak pembicaraan Jung Hwan sama sekali. Aku malah justru berpikir.. tipe yeoja yang disukai oleh namja seperti Lee Sungmin. 

Chan Ri eonni bercerita, ELF sangat mengagumi Sungmin yang begitu manis. Ingatanku, kembali ke acara malam itu saat dia menggenggam tanganku. Iya… iya.. aku tahu, saat itu dia hanya mengobati lepuh tanganku, dan tidak ada maksud lain. 

Namun,.. aku bisa merasakan kehangatan perhatiannya. Itu.. menggangguku, dan membuatku sedikit penasaran. Ah.. iya iya.. baiklah. Membuatku sedikit terpesona..

“Yoojin-a, aku… menyukaimu.”

“nde.. Aku juga….” 

“JINJJA?!! Yoojin-a kau juga merasakan hal yang sama denganku ? Itukah alasan nya kau kembali ke Seoul?”

 Eh.. barusan dia bilang apa ? Menyukaiku ? Sial!.. gara gara melamun aku jadi tidak menyimak kata katanya. Kurasa dia salah paham dengan maksudku.

“Eh… Jung Hwan-ssi maksudku.. aku menyukaimu sebagai sahabatku.. sunbae yang kuhormati, mianhae.. aku sama sekali belum merasakan perasaan yang lebih dari itu.”

“Arraseo. Benar kata mereka . Kau .. sungguh yeoja yang sulit didapatkan.”

“Mwo?!”  

“Ah.. tidak apa. Lupakan kata kataku .. kau jangan merasa tidak nyaman. Kalau memang kau belum bisa menyukaiku lebih saat ini, tidak apa. Aku akan menunggu sampai kau bisa menyukaiku. Aku.. tidak akan menyerah. Hehehe….” 

Dia.. tersenyum? Dia tidak marah, namun justru tersenyum padaku? Lee Jung Hwan,.. kau namja yang baik. Mianhae.. saat ini pikiranku sedang dipenuhi olehnya. Namja berkemeja pink, dengan senyuman termanis yang pernah kulihat. 

Ddrrrrt …drrrt… ddrrrrt… 

“Yeobseyo… ? Ah.. Soori-a.. ada apa? Mwo? Sukira? Eunhyuk? Nuguya? ..Ishh… kau ini merepotkan! Arraseo!! Aku akan segera pulang.”

“Ada apa yoojin-a? Kau .. ada janji?”

“Ehm.. Soori.. mengajakku nanti malam ke acara entah sebuah radio . Dia menyukai salah satu bintang tamu di acara itu.” Mianhae.. Jung Hwan-ssi… aku tidak bisa lama lama.”

“Ah…gwenchanna. Baiklah kuantar kau pulang.”

***

“Soori-a!.. kau yakin mau ke dalam sana.. ? Ini ramai sekali!”

“Kyaaaa!!! Lihat !! Lihat!! Itu Sungmin oppa, Ryewook oppa,.. dan … Kyaaaaaaa!! Hyukjae oppa!!!! Eonni! Palli kita harus ke depan!!”

Iishh anak itu! Sama sekali tidak mendengarkan aku. Selalu semaunya sendiri. Kalau ini Chan Ri eonni, dia pasti menyesal telah bersikap seperti itu. Aiiih…kakiku sakit sekali. Higheelsku terasa begitu menyiksa di saat seperti ini. 

Jeritan ELF mulai makin memekakkan telinga. Untuk apa aku setuju diajak kesini sih.. mungkinkah,.. karena dia ada disini? Tatapanku tertuju pada sosok namja yang sedang duduk didepan microphone. 

“Jadi hyung,.. Seperti apa wanita idealmu..? Hyuk jae bertanyan pada Sungmin. 

Memangnya..aku perduli seperti apa tipe-nya. Tapi..entah mengapa aku justru menyimak percakapan mereka. Sementara.. ELF mulai kembali histeris menantikan jawaban dari Sungmin oppa. 

“Hmm .. wanita idealku, tentunya dia harus cantik, tinggi badan tentunya haruslah lebih pendek dariku, pandai bermain gitar, baik, pengertian,wanita dengan rambut yang diikat, dan  pintar memasak, pintar menyanyi.. dan saat dia tertawa dia.. nampak sangat cute.”

Deg..!!

Percakapan berikutnya terdengar bagaikan dengungan. Pikiranku dipenuhi oleh pernyataan barusan. Sudah kuduga,.. dari semua kriteria yang disebutkan..tak ada satupun yang sesuai dengan ku. Kecuali .. hanya soal tinggi badan. Iish.. 

Entah kenapa, ulu hatiku terasa sedikit nyeri. Mungkinkah aku terlambat makan? Tapi,.. mengapa perasaanku begitu tidak nyaman.. dan rasanya nafasku sedikit sesak. Kerumunan orang disini mungkin yang menjadi penyebabnya. 

“Eonni-a.. kau tampak pucat. Gwenchanna?! Apa kau kurang sehat?” Soori nampak khawatir. 

“Mianhae eonni-a,..kau pasti lelah sehabis dari kampus dan aku.. memaksamu untuk menemaniku. Kajja kita pulang saja.” Soori menggamit lenganku untuk meninggalkan gedung KBS. Tapi,.. aku melepaskan tangannya. 

“Nan.. gwenchanna. Kau masih ingin melihat Lee Hyukjae kan? Gwenchanna. Aku .. pulang sendiri saja.”

“Eonni-a.. hajjiman…”

“Tidak apa… aku baik baik saja. Aku akan menelpon Eonni untuk menjemputku bila perlu.”

“Err.. baiklah… kalau.. begitu.. Telpon aku kalau kau sampai rumah ya..?”

“Nde…” jawabku lesu.

***

Cuaca seperti mengungkapkan isi hatiku saat ini. Kilat nampak menyambar di kejauhan. Kuayun langkahku dengan gontai. Sementara itu dikepalaku terus terngiang tentang ucapan Sungmin oppa di acara Sukira  tentang.. tipe wanita idamannya.

Untunglah haltenya tak jauh dari sini. Tapi,… mengapa jarang terlihat taxi yang lewat.. Aiish. Ini kan sudah malam, dan sepi sekali.. sepertinya sedikit menakutkan untuk berada di halte sendirian. Eottohke.. haruskah kutelpon Jung Hwan oppa, atau Chan Ri eonni untuk menjemputku..

“Agashi,.. kenapa berjalan sendirian. Sebaiknya kau temani kami.. huh?! Bagaimana,.. Agashi terlihat lelah.. bersantailah bersama kami…”  Dua orang pemuda yang sepertinya sedikit mabuk berjalan menuju ke arahku. Eottohke,… tidak adakah orang yang bisa menolongku ?

Tes… tes.. tes,…

Oh perfect!! Di saat seperti ini, hujan mulai turun. Huaaa.. eomma, aku takut sekali… aku ingin menangis. 

Tiiiiin tiiiiiiiiiiiiin,…

Ini,.. bukankah Renault Samsung yang tadi siang, menghadangku di halte ? Aigo,.. apakah aku  diantara dua pilihan? Penculik ini.. atau dua orang pemabuk di jalan….

“Masuklah!! Palli!!”

“Mwo??! KAU?!!”

***

~Lee Sungmin pov,

Apakah aku berhalusinasi.. mengapa sekilas aku seperti melihat sosok  Park Yoojin ?.

“Hyung,… sebentar lagi giliranmu membaca script. Ada apa? Ada masalah ?”

“Err.. anni.. hanya saja, sekilas aku seperti melihat Adik Chan Ri Noona.”

“Tentu saja,.. lihat itu disana. Park Soori.” Hyuk Jae nampak tersipu malu, menunjuk seorang yeoja yang melambai ke arahnya . Demikian pula Soori, wajahnya nampak bersemu merah.

“Bukan Soori… aku tadi.. melihat Park Yoojin.”

“Eo? Park Yoojin, ..? Iya tadi aku melihatnya bersama Soori,.. tapi sepertinya sekarang dia sudah pergi.”

DEG!!

“Hyukkie-a kau tidak sedang bercanda kan ? Kau melihatnya?!”

“Nde.. aku melihatnya. Tadi aku melihatnya bersama Soori. Tapi mungkin dia bosan. Kau ingat kan.. sikapnya tempo hari…..” Yaaa’ Hyung!!! Kau mau kemanaaa?!! Yaa’!!”

“Tolong kau gantikan aku sementara!”  Teriakku pada Lee Hyukjae, dan tanpa membuang waktu,..aku menyambar mantelku, dan menghambur menuju gedung parkir mobil.Kemana perginya… semoga saja dia belum begitu jauh…

***

Jantungku seakan berhenti . Pandanganku terpaku pada seorang yeoja sedang berjalan menuju halte, dari arah berlawanan aku melihat dua pemuda berjalan sempoyongan menuju padanya. Oh Tuhan!! Perasaanku tidak enak. Kuinjak sekeras mungkin pedal gas mobilku, dan..

Tiiiiin tiiiiiiiiiiiiin,…

Sesaat, dia nampak ragu dan memandang bergantian antara pintu mobilku dan dua pemuda yang tertawa terbahak seraya .. bergerak mendekat hendak menggamit tangannya.

“Masuklah!! Palli!!” kuturunkan kaca jendela mobil dan berteriak padanya.

“Mwo??! KAU?!!”

“Palli!!”

“Ah.. nde..”

Dengan gugup, yeoja itu berlari menuju pintu mobilku yang sudah kubuka, tubuhnya tampak menggigil. Memandangnya seperti ini,.. membuatku geram. Kupacu mobilku dengan kecepatan tinggi untuk melampiaskan amarahku. Entah mengapa aku merasa tidak berguna.

***

“Gomawo..sungmin oppa. Sudah menolongku.”

“Apa sih yang kau pikirkan?!! Kenapa pulang sendirian dan jalan malam malam ?! Kau tahu itu sangat berbahaya  kan?!!” Bentakku padanya. Tidak biasanya aku bersikap seperti ini. Namun rasa khawatir dan kepanikan melihatnya hampir menjadi korban kejahatan membuatku tak dapat mengontrol ucapanku.
Aku melihat pundaknya bergetar, .. Aigo apakah aku membuatnya menangis ?

“Err.. Yoojin-ssi.. mi .. mianhae. Aku.. tidak bermaksud membentakmu. Aku….hanya….”

“Huaaaaaaaa…….. oppa……” Tangisnya pecah… seiring hujan yang makin deras turun diluar.

“Aku takut sekali…… Aku…. Aku….”

“Shhh.. sudah.. jangan khawatir.. kau sudah aman sekarang.. Yoojin-a.” Kulepaskan seatbeltnya dan .. kuraih tubuhnya dalam dekapanku. Tubuhnya menggigil. Pakaiannya lembab. Bisa kurasakan.. ketakutan yang dirasakannya, lewat suara detak jantungnya.”

Wajahnya nampak pucat. Bibirnya yang biasa berwarna pink cerah,.. kini nampak sedikit membiru karena dingin. Pipinya basah oleh air mata.. matanya terpejam, dan bulir bulir bening masih terus mengalir. 

Oh Tuhan,.. hukumlah aku bila ini adalah sebuah dosa. Tapi.. aku.. tidak bisa menahan diri untuk…

~chu…..~

Pada mulanya,.. bibirnya terasa dingin. Bisa kurasakan sedikit penolakan dan sedikit hentakan bahunya. Namun,.. aku tidak melepaskan dekapanku. Alih alih.. melepaskannya aku justru mempererat dan memperdalam ciumanku. Perlahan, bibirnya mulai menampakkan warna pink cerahnya, perlahan yoojin mulai memberikan persetujuan dengan mulai sedikit membuka bibirnya. Kuraih tengkuknya yang hangat.. dan kubenamkan bibirku dalam aroma cherry mint lembut… diiringi alunan suara tetesan hujan.

***

~Park Yoojin pov,

Bisa kurasakan tubuhku gemetar menahan dingin. Pakaianku memang terasa lembab karena sempat terkena gerimis hujan.  Namun, tiba tiba Sungmin oppa melepaskan seat belt ku dan meraihku kedalam dekapannya.

Hangat. Aroma ini,..perpaduan dari aroma kayu manis,rempah, mint, dan amber.. lembut namun maskulin. Hmm.. namja semanis dan nampak feminine mempunyai aroma yang begitu maskulin. 

Deg.. deg.. deg..

Debar jantungku berpacu seiring dengan,..derai hujan diluar mobil. Suasana sunyi. Sama sekali tak ada suara. Hanya debar jantung dan tetesan hujan yang terdengar.  Mataku terpejam. Menghayati terhanyut dalam irama indah malam ini.

Tiba tiba kurasakan hembusan nafas segar yang semakin mendekat.  Sebuah kecupan manis,.. kurasakan di bibirku. Jantungku seakan berhenti. Namun tubuhku dengan reflek mencoba untuk melepaskan diri. Ayolah,.. kami bahkan belum terlalu mengenal satu sama lain.

Namun, rengkuhan lengannya makin erat memelukku. Entah mengapa ragaku ikut berkhianat dengan menyambut ciumannya. Bahkan,.. bibirku pun bahkan mendambanya. Mengimbangi ciumannya yang semakin dalam.

Perbaduan antara rasa manis tomat hijau, segarnya daun mint, dan kelembutan gula gula kapas, seperti itulah ciuman pertamaku . Eomma,.. putrimu telah berbuat dosa, dengan seorang namja di dalam mobil.. >,

Ddrrrt….ddrrrrrrrrrt… ddrrrrrt…

Dering ponselku, menghentikan sejenak aktivitas kemesraan kami.

“Yeoboseyo.. eonni… Nde…aku dalam perjalanan pulang. Anniya..Sung… min..oppa.. ehm.. mengantarku.” Jawabku terbata dengan salah tingkah. Sungmin oppa hanya tersenyum geli menatapku.

“Nde… tidak lama lagi aku sampai.. eonni…”  Nadanya sedikit berubah. Tidak secemas, tadi. Paling tidak dia yakin aku berada di tangan yang tepat dan aman. Tapi,.. benarkah keadaan seperti ini, bisa dibilang aman ?
Masih, dengan posisi bersandar di dada sungmin oppa, aku segera membetulkan posisi dudukku, seperti sewajarnya.

“Wae? Yoojin-ssi? Apa… ada yang salah..?” Tanyanya dengan wajah tanpa dosa.

“Salah?! Tentu saja!! Kau kan baru saja mengambil ciuman pertamaku!!!” Semburku emosi.

“Jadi,.. tadi itu… ciuman pertamamu ? Tapi.. mengapa reaksimu tidak menunjukkan ini yang pertama untukmu..” Sahutnya seraya tersenyum evil. 

Yaa’!! Hentikan!! Tadi,.. aku terbawa perasaan!! Jadi,….”

“Mengapa,… kau tidak bisa jujur pada dirimu kalau kau juga menyukai ku Park Yoojin ?” Sahutnya menyela ucapanku.

“Mwo?!”

“Aku menyukai mu Park Yoojin,..er.. anniya… Aku Jatuh cinta padamu.” Ucapnya seraya menatap mataku dalam. Hilang sudah ekspresi manis dan feminine yang biasa Ia tunjukkan kepada semua member. Aku berhadapan dengan seorang namja, dengan sorot mata maskulin yang terarah pada mata, bibirku, dan..

“Huh!! Apakah itu sudah menjadi kebiasaan kalian huh?! Terlalu percaya diri bahwa setiap yeoja akan memuja kalian? Aku sudah sering ,melihat Chan Ri eonni, dan Rara Eonni menangis karena kedekatan kalian dengan Yeoja.
Dan sekarang, kau dengan mudah mengatakan jatuh cinta padaku?! Baru beberapa saat yang lalu kau mengumumkan kepada dunia, tipe wanita idealmu kan, dan semua criteria itu tidak ada padaku!! Jangan coba coba berbohong padaku.” Semburku emosi.

“Jadi,.. kau mendengarnya?! Lalu apakah kau mendengar kelanjutannya?! Apakah kau mendengar apa yang aku katakana selanjutnya ? Park Yoojin ? Kalau kau mendengarnya kau tidak akan emosi seperti ini, yang justru semakin menunjukkan perasaanmu yang sesungguhnya padaku.”  Jawabnya tajam.

“Me.. mangnya… kau bi..lang..apa?” sahutku pelan. Hei,..aku tadi langsung pergi dari gedung itu, dan aku sama sekali tidak mendengar apa yang dia katakan setelahnya.

“Huh!!... Makanya kalau mendengarkan sesuatu,.. dengarkan sampai tuntas! Kau ingin tahu yang aku katakana selanjutnya ? Aku bilang …

“Aku sudah menyebutkan criteria wanita idealku. Namun,.. beberapa hari belakangan, seorang yeoja telah mengganggu pikiranku. Dia,.. cantik, namun kurasa dia sedikit berhati dingin, dan..aku ingin sekali tahu mengapa Ia menutup diri. Dia tidak bisa main gitar, dia tidak bisa memasak, tetapi… rambut ikal dengan ikatan ekor kudanya selalu dalam benakku. Senyuman manisnya selalu mengganggu tidurku, dan walau dia tidak bisa menyanyi, tetapi setiap hari sosoknya selalu membuat hatiku bernyanyi,.. dan sekarang dia tidak ada disini.. walau aku sangat ingin menemuinya….”

Aku hanya bisa terdiam mendengar penuturannya. Benarkah dia mengatakan semua itu? Di acara On Air? Didepan semua ELF? Pasti dia bercanda.

“Kau bisa tanyakan itu pada Ryewook, Eunhyuk, atau kau bisa tanyakan langsung pada Soori saudarimu sendiri kalau kau mengira aku mengada ada.”  Tangannya merengkuh pundakku untuk memaksaku menatap matanya.

“Katakan, yoojin.. katakan kau tidak mencintaiku. Katakan…didepanku dan tatap mataku.”
Ada yang bisa memberiku sebaskom air?? Karena saat ini kurasakan wajahku benar benar memanas, dan aku tidak mau namja didepanku mendapati wajahku yang merah padam.

“Park.. Yoo..jin… katakan sekarang, kalau kau tidak mencintaiku.”
Bisa kudengar suara debaran jantungku yang bersaing dengan tetesan hujan yang mulai mereda.
“err… aku… aku…"

Belum sempat kuselesaikan ucapanku, bibirnya sudah membungkamku dan…. Yah.. adegan tadi kembali terulang, namun kali ini terasa.. lebih manis. Aku bahkan membalasnya. Oh ayolah.. bibirnya begitu mengundang dan sangat manis.

“Yoojin-a… tadi siang,.. siapa yang menjemputmu di halte ?”
“Bweo?! Jadi.. namja berkostum aneh yang tiba tiba menawariku tumpangan tadi siang itu kau?! Huh.. seharusnya aku sudah tahu.”

“Ya’ aku bertanya padamu.. siapa namja itu..” Ujarnya sedikit merajuk. Aigoo kalian harus liat wajah cemberutnya yang cute.

“Dia sunbaeku. Wae? Jangan katakan kau cemburu padanya. Kau kan bukan kekasihku?!”

“Mwo?? Cemburu? Tentu saja aku cemburu. Aku mengorbankan waktu istirahatku yang berharga karena ingin menemuimu di kampus, tapi kau malah pergi dengan namja itu. Mulai saat ini kau tidak boleh pergi dengannya!”

“Mwo?? Wae??”

“Ya’ !! Tentu saja tidak boleh karena malam ini kau resmi menjadi yeoja seorang Lee Sungmin!! Arra?!!”

“Mwooo? Hei… kenapa tiba tiba begini ? Me..mangnya..aku bilang setuju untuk jadi kekasihmu?!” jawabku sedikit gugup, namun jauh di dalam hatiku aku.. begitu bahagia.

“Lalu,.. maksudmu kau tidak mau jadi kekasihku?? Kau.. menolakku begitu?! Lalu… yang tadi itu??!”

“Yang tadi apa??!” sahutku kesal. Memangnya dia tidak bisa membaca bahasa tubuhku … issh.. menyebalkan.

“Tentu saja.. yang ini….” ujarnya kesal seraya merengkuh tengkukku dan mencium wajah dan bibirku sampai aku kehabisan nafas.

“Arra .. Arra.. aku mengerti… “ ucapku seraya tersengal sengal menjauhkan wajahnya yang menghalangi jalan nafasku.

“Mengerti.. apa…?” Tanyanya seraya tersenyum jahil.
“Iya.. mulai malam ini aku adalah kekasih seorang Lee Sungmin.” Ucapku dengan nada seperti pembacaan proklamasi, yang membuatnya tertawa terbahak bahak. Aigoo dia ternyata sangat tampan jika tertawa.

“Yoojin-a.. benarkah.. benarkah kau mau jadi kekasihku ? Aku… sama sekali tidak ingin memaksamu..Aku benar benar ingin kau bisa menerima diriku. Bukan karena aku teman dari calon kakak iparmu..” Kali ini matanya meredup dan nada suaranya serius.

“Nde.. tentu saja aku serius. Memangnya aku akan membiarkan seorang namja menciumi bibirku sampai  tiga kali di dalam mobil, kalau aku tidak mencintainya?” Ujarku mantap seraya kembali mengecup lembut pipinya.

“Yaa’ apa kau mau mengulangi nya lagi eoh??!!” Ujarnya seraya memelukku kembali ke dalam dekapannya.

“Kyaaaaaa!! Kita sudah terlambat satu jaaaam !!! Chan Ri eonni bisa membunuhku!! Oppa!! Pulangkan aku segera! Kalau tidak aku tidak akan bisa bertemu denganmu selama seminggu karena Eonni pasti menghukumku!!”

“Bweo??!!Jinjjaaaa!! Tapi setidaknya bisa kan berikan aku satu kali saja ciuman selamat malam sebelum kita pulang?” Ujarnya seraya menunjukkan ekspresi Aegyo yang dahsyat.

“Yaa’!! Sungmin Oppa!!!”

~End ~



Additional story:

~Park Yoojin pov,

“Rara Eonni,.. saat kau jatuh cinta pada donghae oppa, apa yang kau rasakan ?” Tanyaku pada Rara eonni yang sedang menghadap Laptop membaca berita di salah satu fanpage.

“Mwo? Kenapa tiba tiba kau bertanya? Apa kau sedang jatuh cinta yoojin-a..? Omo apa Chan Ri eonni tahu akan hal ini ?”  ujarnya antusias seraya membalikkan kursinya menhadapku.
Aku menjadi sedikit salah tingkah,..dan memilih mengelak.

“Anniya.. ige.. ehm.. salah satu riset untuk mata kuliahku.. eonni. Jebaal beritahu aku.”

“Ehm.. begitu rupanya. Bagaiamana ya… saat pertama melihatku jantungku berdebar kencang. Saat matanya menatapku nafasku mendadak seakan berhenti dan dadaku sesak. Saat dia berada di dekatku aku merasa nyaman, dan.. waktu seakan berhenti. Bila melihat seorang yeoja nampak mesra dengannya, maka tanpa terasa mataku memanas dan .. butiran air mata akan jatuh tanpa aku sadari… err kira kira itu yang aku rasakan.”
Hmmm begitu rupanya, tidak salah lagi. Aku tidak salah mengartikan perasaanku. Aku Park Yoojin memang jatuh cinta pada Lee Sungmin.

“Kyaaaa!! Yoojin-a lihat ini.. ELF meng-upload photo Sungmin Oppa di Sukira. Aigooo bukankah dia Sungmin oppa neomu neomu kyeopta, dan bibirnya sangat menggemaskan bila….

“Ya’ Jinnie-a kenapa wajahmu tiba tiba merah??!”

“Eo??! Ah.. anniya…” elakku seraya beringsut menuju pintu untuk menghindar.

“Bweo??! Jangan bohong!! Katakan padaku!! Omo,.. apa jangan jangan Sungmin.. oppa… dan..kau..”

“Kyaaaaaaa!!!” Jeritku seraya berlari keluar kamar menghindar dari kejaran Rara Eonni.

“Park Yoojiiiiin,.. katakan padaku ada apa antara kau dan Sungmin oppa atau aku akan mencaritahu sendiri!! Kau dengar itu Yoojiiin ! Yaa’ Park Yoojiiin kemari kauuu!!” terdengar derap langkah Rara eonni.. yang mengejarku menuruni tangga.

“Andwee!!”  Tidak mungkin aku menceritakannya kan..?

~final end~



Akhirnya selesai juga… FF untuk Yoojin.
Menurutku nilainya hanya 6 dari 10. Ini beneran gaje. Mianhae kalo chemistry Sungjin couple terasa kurang. Aku benar benar gak pede bikinnya.


(Evilhae)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar