Welcome text

Senin, 05 November 2012

~SUJU-FF-Birthday Quarrel~[Hae-Ra couple]




Title : Birthday Quarrel

Author: Evilhae


twitter : @aya_chant


Facebook :https://www.facebook.com/Irma.Ratihdewi


Genre : Romance


Rate : PG 16


Length : oneshoot



Cast :


Author Evilhae as Ahn Ra Ra


Lee Donghae Suju as Him self


Aozora Tomomi as Park Chan Ri


Uniessy as Park Yoojin


Other member of Super Junior


Disclaimer :


This fan fiction is original story of mine. The cast belongs to themselves. So, don't bash me.


NOTE :


dalam rangka ultah nemo , dan aku baru bisa submit sekarang. T__T


~Ahn Rara pov,


Kulirik kalender meja tanggal hari ini yang sudah kutandai dengan lingkaran pena biru mungkin ehm..sejak 3 bulan lalu?


Hmmm..apakah aku harus menelponnya? Tapi,..memangnya aku akan bilang apa? Selamat Ulangtahun? Semoga sukses dan.. ehm…selamat semoga kalian segera menuju pelaminan?! Iish aku pasti sudah sinting. Ck! Memangnya aku bisa semudah itu mengatakan semua itu.


Notebook-ku baru saja berhasil menampilkan halaman blog salah satu ELF yang baru saja mengupload postingan foto terbaru namja yang ehm tampan itu tengah menggandeng seorang yeoja di sebuah acara penghargaan.


Memangnya apa bagusnya? Mereka memang nampak serasi kan berasal dari dunia yang sama sehingga tidak akan nampak canggung, dibandingkan berjalan berdampingan denganmu yang mungkin sudah terguling dari tadi mengenakan sepatu seperti itu.

Entah kenapa, dadaku terasa sedikit sesak, mungkin karena perubahan cuaca yang tidak menentu.

Wae? Kenapa memandang seperti itu, aku sama sekali tidak cemburu kok. Ehm.. baiklah mungkin sedikit. Tapi, sekarang kan kami sudah menempuh jalan masing masing, apalagi aku yang memutuskannya jadi kurasa apapun yang berhubungan tentangnya bukan lagi menjadi urusanku. Benar kan?


Ddrrrt…drrrttt…


Jinnie calling,…


Bweo? Tumben anak ini menelponku..


“Yeobseyo jinnie-a..?”

“ Mwo..? Menjemputmu?”

“ SHIREO!!!”


Sesaat aku harus menjauhkan sedikit ponsel dari telingaku, kalau aku tidak ingin menjadi tuli. Rengekan Yoojin yang terdampar di Dorm Super Junior tanpa ada yang mengantarnya pulang membuat telingaku berdenging.


“ Sungmin oppa kemana..? lalu Chan Ri eonni ?

“Mwo ? Kencan di kona beans?”
“ Aiish,.. lagipula kenapa kau malah turun di dorm dan bukannya minta diantar pulang saja eoh?! Dasar babo! Arra.. Arra! Tunggu disana aku akan segera menjemputmu.”

Aku sebenarnya malas, sangat amat malas untuk menginjakkan kaki di dorm mereka. Lets see, mungkin sekitar 2 minggu aku menghindar untuk terlibat dengan acara kunjungan ke Dorm mereka itu sejak berpisah dengan salah satu member mereka.


Chan Ri eonni, Yoojin, Soori selalu mencari cara untuk mengajakku ke sana, tapi aku kan harus menenangkan hati ku dulu. Helloo,..aku sedang putus cinta!

Kusambar mantel seadanya diluar begitu dingin dan aku tidak mau menambah derita dengan terkena flu atau masuk angin. Tanpa memoles wajahku lagi aku segera menuju basement untuk memanaskan mobil. Untuk apa berdandan? Aku toh tidak akan bertemu siapa siapa, cukup make up tipis saja. Lagipula bukankah dorm sedang kosong , makanya Yoojin menyuruhku menjemput.

Perjalanan menuju dorm dari apartemenku memakan waktu kurang lebih 40 menit. Nampaknya, diluar masih gerimis. Butiran butiran hujan yang halus masih berjatuhan dan membetuk siluet menawan terkena hembusan angin.

Hmm,.. cuaca seperti ini, membuatku membayangkan suasana dorm yang hangat, senyum manis Ryewook oppa dengan aroma menggoda dari panci dihadapannya, biasanya secangkir cokelat hangat sudah menyambut kami yang datang berkunjung dikala hujan seperti ini.

Siwon yang juga sering berkumpul untuk sekedar menyapa biasanya duduk di salah satu sudut ruangan tengah dan membaca injil favoritnya di sofa. Eunhyuk si monyet jahil itu pasti akan menebarkan sejuta rayuan gombalnya pada Park Soori yang disambut dengan senyum penuh rona dari pipinya.


Chan Ri eonni dan Jung soo oppa akan sibuk berdebat hal hal sepele. Misalnya,.. saja tentang gaya konsumtif Chan Ri eonni yang sering mendapat teguran dari Leeteuk oppa.


Sungmin oppa yang manis , akan asyik memetik gitar pink kesayangannya dan menyanyikan lagu lagu romantic, sementara yeoja disampingnya nampak merona turut bersenandung seraya menyandarkan kepala di bahu oppa. Iish,.. Pink couple yang sungguh membuat iri siapapun yang melihatnya.


Sementara namja itu ..alih alih.. menemani sang kekasih, dia justru sibuk bertanding game dengan Gaemgyu, dan berisik meminta semua orang membantunya untuk memikirkan strategi mengalahkan master game itu. Omo, apa aku baru saja bernostalgia?


Tak terasa aku sudah meluncur turun menuju basement gedung apartemen mewah ini untuk parkir.


***


Eh,.kenapa pintunya masih terkunci? Apa yoojin menguncinya dari dalam. Sepintas pikiranku berubah menjadi imajinasi gila tentang yoojin dan sungmin oppa yang mengunci dorm untuk….. Aihhh… apa apaan aku ini! Kutekan bel untuk kesekian kalinya, namun tetap nihil. Tak ada seseorang pun yang membuka pintunya.

Gambling, kutekan rentetan angka pada dinding pintu. Dan..

Cklek!


Hah! Ternyata aku masih belum melupakan detail apapun dari tempat ini. Lalu berikutnya apa? Menuju kamar bernuansa hitam putih itu? Iish.. memalukan. Tapi tunggu dulu dimana yoojin? Bukankah dia yang tadi merengek setengah mati menyuruhku menjemput? Lalu kenapa dorm ini.. KOSONG ?!


Kruyyuuuuk….


Sial! Aku lupa sama sekali belum menyentuh makanan sejak pagi. Pengisi perut hanya secangkir kopi saja . Ehm,..apakah tidak apa apa aku minta sedikit.. makanan? Ayolah aku malas harus keluar lagi untuk sekedar membeli junkfood,..ahh iya benar. Yoojin! Sebaiknya aku menelponnya.


“………Maaf,.. nomor yang anda tuju saat ini tidak bisa menerima panggilan anda………”


“Ya’ Park yoojin, sebetulnya kau ini dimana eoh? Andai kau bukan adik Chan Ri eonni, sudah pasti kau akan habis ditanganku!”

Ternyata isi kulkas tidak seburuk yang kubayangkan. Macaroni schootel, kurasa aku bisa membuatnya untuk menahan perutku yang lapar. Aiish.. tiba tiba ekspresi nakal seorang yeoja melintas di benakku.
“Park Yoojin, awas kau!”

***


Aroma harum macaroni schootel membuat perutku makin keroncongan. Baiklah aku akan makan dulu, dan kemudian pulang.. sebelum….


“Apa kau sudah menjadi gelandangan sehingga harus menguras isi dapur orang untuk makan eoh?!”


Deg!


Suara ini,.. suara namja yang sama sekali tidak ada dalam rencanaku hari ini untuk bertemu. Bukankah dia seharusnya masih di Beijing? Kenapa…


“Hei.. apa kau tuli?! Ahn Rara?!”


Sial!!


Saking, kagetnya.. piring di tanganku oleng dan …


Praaaang!


Aiiih,.. kemeja putih kesayanganku.. terkena tumpahan saos.. belum lagi pecahan piring yang berantakan memenuhi dapur. Aigoo, Ryewook oppa bisa melemparku dengan panci ramyun!


“Apa kau tidak bisa bersuara pelan eoh?! Mengagetkan saja!! Lihat! Semua ini jadi berantakan!”


Menutupi rasa gugup aku , melesat ke belakang mengambil sapu dan berusaha secepat kilat membereskan kekacauan ini. Ketika,..


“Kau belum menjawab pertanyaanku, sedang apa kau disini ?”


Aku pun, menggeliat berusaha melepaskan pegangan kuat tangannya dipergelangan tanganku yang masih memegang sapu.


“Aku.. hendak menjemput yoojin, dia menelponku tapi entah kemana dia aku tiba disini, dia sudah tidak ada. Aku sedikit lapar dan kurasa tak ada salahnya aku makan dulu sebelum pulang,..”


“Benarkah begitu? Atau kau sengaja datang karena hari ini karena….”


Dia tidak melanjutkan ucapannya, melainkan menarikku ke tubuhnya memperpendek jarak diantara kami menjadi… hanya beberapa centi saja.


“Ya’.. Lee Donghae! Ini sakit, lepaskan tanganku!”

“Shireo! Jawab dulu pertanyaanku.”

Bisa kulihat sorot mata tajam menyelidik mencari kebohongan dari sorot mataku, tapi ..aku sama sekali tidak gentar. Aku tidak bersalah. Aku sama sekali tidak datang untuk mencarinya. Bahkan aku tidak tahu dia masih di Korea, lagipula.. kami sudah tidak ada hubungan..apapun…lagi.


“Kau,..jangan bohong..” Dia justru makin memperkuat dekapannya. Dan terus terang aku sama sekali tidak nyaman di posisi ini.. jantungku…


Deg..deg…deg..


“Untuk apa aku bohong? Aku sama sekali tidak ada niat untuk menemuimu hari ini, besok, atau kapanpun.”

“Tapi,..kau pasti sengaja datang, karena kau tahu hari apa sekarang… mengakulah..”

Sial, kenapa aku jadi gugup. Aku kan sama sekali tidak berbohong. Oke,.. aku sedikit merindukannya dan berharap aku bisa sedikit mendengar cerita tentang kabar namja di depanku ini dari yoojin.


“Oh.. ayolah.. Donghae-a,.. jangan seperti ini, lepaskan aku. Bajuku kotor terkena saus dan nodanya tidak akan hilang jika tidak cepat cepat dibersihkan.. lepaskan aku,..jebal..”


Ujarku sedikit melembut memohon. Jauh dilubuk hatiku, aku lebih memilih memohon agar dia segera melepaskan dekapannya karena jantungku yang nyaris copot ini berdetak makin keras. Ayolah ..dia bukan siapa siapa lagi, kenapa jantungku seperti ini lagi seperti saat dulu menatapnya pertama kali.


“Kau yakin? Berkata jujur ? Lalu .. kenapa kau gugup. Dan,.. ehm.. kemeja ini..kotor? Lalu apa kau ingin aku membantumu melepasnya sebentar untuk dicuci?”


Sahutnya dengan intonasi menggoda yang membuat wajahku sontak memanas.


“Ya’ Fishy! Berhenti mempermainkanku dan le..pas..kan…aku!!”


Dengan sekali sentak aku berhasil melarikan diri dari dekapan paksanya barusan , dan menghindar. Berusaha menjaga jarak beberapa meter darinya. Untuk menyelamatkan jantungku. Iishh.. apa sih maunya menggodaku dan mendadak mesum seperti itu. Sejak kapan dia menjadi seperti ini.


“Hahahaha…. Hahahah…..”


Mendadak, dia tertawa terbahak. Menampakkan wajah jenaka khas dirinya yang dulu yang selalu membuat pipiku memanas saat menatapnya tertawa, dan tersenyum kekanakan seperti.. ini. Eh.. apa aku baru saja terpesona lagi olehnya?


“Rara-ya kau sama sekali tidak berubah… Kemana kau selama 2 minggu ini eoh? Mengurung diri di rumah ? Merindukan ku ? Oiya tadi kau memanggilku apa ? Fishy? Bukankah tadi kau baru saja memanggil namaku, Lee Donghae.”


Benar juga, tanpa sadar aku memanggil julukan kesayangannya dulu. Babo!


“ehm.. sebaiknya aku pulang dulu. Kurasa chan Ri eonni pasti sudah menjemput Yoojin, jadi aku sebaiknya segera pulang. Menurut ramalan, hujan hari ini akan deras. Aku tidak suka menyetir saat hujan.”

Segera kusambar tas dan mantelku di sofa dan bergegas menuju pintu, namun…

“Blam!!”


“Ya’..Donghae-a.. kau mau apa! Cepat menyingkir dari pintu itu. Aku mau pulang..” Rengekku tak berdaya.


Ok Ok baiklah,..Jujur , aku..tidak bisa menahan rasa gugupku hanya berdua di dorm dengannya. Oh Ayolah.. tentu saja aku masih mencintainya. Memangnya semudah itu aku melupakannya.


***


“Ini, pakai ini dan cucilah kemejamu dulu.”


Donghae melemparkan kemeja berwarna biru laut miliknya yang tentu saja kebesaran untukku, tapi setidaknya sampai kemejaku kering aku tidak bertelanjang dada. Kucium aroma khas, yang kurindukan selama ini. Hm…. Kenapa bisa senyaman ini hanya dengan mencium aroma kemejanya.


“Hei,.. kenapa mengendus kemeja itu eoh? Apa tidak lebih baik langsung memeluk pemiliknya saja?!”


Deg!.. Sial!


“Apa maksudmu ? Aku hanya memastikan ini kemeja yang sudah dicuci. Bukan bekas keringat !!” jawabku asal.


Pffth.. eottohke, sekarang aku justru hanya berdua dengannya di dorm. Satu satunya orang yang benar benar ingin kuhindari sekarang malah justru berduaan denganku saat ini. Uugh….


“Ya’ !! Ahn Rara!! Mau sampai kapan kau di kamar mandi eoh? Palli!! Aku mau mandi!”


Bweo?! Apa katanya tadi? Man..di..? Gyaaaaaaaaa!


Cklek ..


“YA' !” “Lee Donghae!! Tidak bisakah kau bersikap sopan pada yeoja eoh?! Lepas kaosmu di kamar mandi saja! Kenapa hanya memakai handuk ?!! Aiiish…”


“Wae…? Aku kan sudah bilang mau mandi. Minggir!” sahutnya seraya menyeretku keluar dari kamar mandi.


“Oiya! Aku belum selesai bicara denganmu! Tunggu aku mandi dan jangan coba coba melarikan diri!”


Blam!


Oh Tuhan,.. Park Yoojin.. lihat akibat perbuatanmu… uugh..


***

Aroma after shave.. dan cologne segar tercium. Benar juga. Dia sudah selesai mandi. Kemeja casual putih dan celana crop coklat susu..hm.. 100% Tampan.

Tak heran,..semua yeoja kan memujanya. Ingatanku kembali ke foto yang terpampang di salah satu blog milik ELF itu. Membuat desahan pelan..


“Wae ? Kau masih lapar?” Ujarnya.

“Anni… ehm.. memangnya kau mau membicarakan apa lagi?” kualihkan pandangan dari wajah tampannya yang membuat jantungku masih tergetar.
“Rara-ya apa kau tidak mau mengucapkan sesuatu?” ujarnya dengan tatapan menggoda.
“Eo? Err.. geurae.. saengil chukae..Donghae-a..” ucapku pelan.
“mwo? Aku tidak dengar..”
“SAENGIL CHUKAE LEE DONGHAE-SSI”
“Ya’ Tidak perlu berteriak , aku tidak tuli! Ishh…”
“Sudah kan? Kau mau apa lagi ?”
“Apa kau tidak berencana memberiku sesuatu?”
“Donghae-a.. kita kan sudah…”
“Arra! Arra! Tapi setidaknya kau tetap memberiku hadiah ulangtahun kan?”

Aku sama sekali tidak menyiapkan apapun, lagipula siapa yang menduga akan bertemu dengannya hari ini.


“Wae..? Kenapa kau diam..? Baiklah.. kalau kau tidak menyiapkan apapun.. aku akan memintanya langsung darimu.” Ujarnya seraya berpindah tempat duduk disofa tepat di sampingku.


“K..K..Kau.. mau..apa?” mendadak aku merasa oksigen di sekelilingku semakin menipis.


Namja disampingku ini, kini justru semakin nekat dan bergeser untuk lebih mendekat padaku.


“D..donghae-a.. kau.. jangan bercanda.. kau.. mau apa?”eottohke ..aku semakin gugup.


Alih alih menyingkir, dia justru semakin mengeliminasi jarak diantara kami, dan menatap ku makin dalam.. jantungku… oh jantungku… bisakah kau tidak berdetak sekeras ini..? Dia pasti mendengarnya… dan menyadari, aku masih… mencintainya. o///O


“Wae…? Ada apa denganmu ? Wajahmu begitu merah ? Apa kau.. malu ? Kalau begitu…apakah kau masih menyukaiku..? Lalu…kalau begitu mengapa kau memutuskan berpisah denganku? Jawab aku Ahn Rara...kau masih mencintaiku kan ? Mengapa kau meninggalkanku?”


Mati aku. Eomma…selamatkan putrimu ini.. aigoo. Aku harus bagaimana. Apa aku harus mengaku cemburu pada pemeran wanita di drama itu? Cemburu karena namja ini menciumnya dengan begitu.. ehm.. panas ? Andwe! Dimana harga diriku. Lagipula, saat aku mengatakan aku menyukainya dan menjadi kekasihnya aku sudah mengetahui semua resiko yang mungkin terjadi. Termasuk tentang resiko seorang actor yang harus beradegan mesra dengan lawan mainnya.Jadi,..


“Rara-ya, kenapa tidak menjawab. Jujurlah padaku, kau masih mencintaiku kan?”

“err.. itu .. tidak bukan begitu.” Aku menggeliat berusaha melepaskan cengkraman tangannya. Tapi,.
“Kenapa kau menghindar eoh? Ekspresi ini,.. bahasa tubuh ini,semua masih bisa menunjukkan kejujuran, tapi hanya bibirmu ini yang masih saja berdusta.”

Dia mengatakan semua itu seraya mendorongku merebahkan tubuhku ke sofa dan.. perlahan, bibirnya mengecupku lembut. Begitu lembut hingga aku nyaris tak menyadarinya, …aku hendak membuka mulutku untuk menjawabnya namun, bibirnya kembali mengunci mulutku. Kali ini, ciumannya semakin dalam. Mungkin sedikit lebih kasar daripada kecupan sebelumnya. Aku berusaha meronta, untuk melepaskan diri namun, alih alih terlepas darinya .. tubuhnya makin keras menindihku. Ciumannya semakin liar dan lumatannya semakin terasa emmmh.. basah.


Ahn Rara.. ada apa denganmu. Kau sudah putus dengannya, dan sekarang kau terbuai dengan cumbuannya ? Pasrah dalam dekapannya, dan ciuman nya? Tapi,..aku merindukannya. Sangat amat merindukannya. Pelukannya, ..kecupannya,..Lee Donghae, aku masih sangat mencintaimu.


“Mianhae.. Rara-ya..”


Ujarnya menyudahi ciuman panasnya baru saja. Ibu jarinya mengusap bibirku pelan,.. terasa sedikit perih.. mungkinkah bibirku terluka? Dia minta maaf karena telah khilaf menciumku, atau karena telah melukai bibirku.


“Aku,.. terbawa emosi. Seharusnya, aku tidak begini kasar padamu. Ini.. pasti sakit.” Ujarnya seraya mengecup pelan bagian yang terasa perih.

“Wae..? Mengapa kau menciumku. Kau tahu, kita sudah berakhir kan..?” jawabku pelan.
“Shhh… ahn rara tidak bisakah kau jujur pada dirimu sendiri? Baru saja, kita.. anni kau menikmatinya yang baru saja kita lakukan kau menikmatinya. Kau merindukannya. Benarkan? Kau masih mencintaiku.. lalu mengapa kau membuatku gila dengan tiba tiba memutuskanku, menghilang dan mengunci dirimu di rumah siputmu eoh? Apa kau tidak tahu betapa aku nyaris gila merindukanmu.. betapa aku berusaha menahan diri untuk tidak mendobrak apartemenmu untuk sekedar memelukmu?! Setidaknya katakan alasannya. Mengapa kau memutuskan aku..”

Jadi.. dia juga merasakan hal yang sama denganku…


“Itu.. itu..karena aku tidak pantas, ..Aku tidak pantas disisimu. Aku, tidak bisa menanggung konsekuensi untuk mendampingi seorang bintang. Aku terlalu cemburu melihatmu dengan aktris atau siapapun yeoja yang gemerlap diluar sana, aku.. takut suatu saat kau meninggalkanku karena aku yang tidak sebanding dengan semua aktris itu. Aku terlalu cemburu…”


“Mwo? Jadi,.. alasan atas perbuatan kejam-mu padaku hanya karena itu? Cemburu? Jangan bilang kau sudah menonton drama terbaru itu.”


“Geurae! Geuraee!! Aku sudah menontonnya , dan itu menyiksaku. Aku cemburu dan.. aku tidak sanggup harus melihat berbagai macam scene yang seperti

itu kau puas? Jadi lebih baik kau tinggalkan saja aku !”

“Ya’..Apa kau sudah gila!! Meninggalkan mu? Hanya karena kau cemburu dengan lawan mainku? Lalu bagaimana denganku? Kau pikirkan perasaanku tidak? Mengapa aku bisa berakting sesempurna itu dan membuatmu cemburu. Kau pernah memikirkannya? Kau pikir aku senang mencium semua wanita diluar sana?!”


“Err…molla..aku tidak berpikir sampai sana.”


“Babo!! Kau pikir mengapa aku bisa enjoy dengan semua adegan ciuman itu, tentu saja karena aku memikirkanmu setiap detiknya. Aku membayangkan kau yang ada di depanku. Aku membayangkan … menciummu, agar bisa memenuhi ekspectasi produser. Agal penonton bisa menikmati adegan itu dengan lebih tulus. Semua itu.. aku lakukan karena saat itu kau yang ada di benakku, dan selalu seperti itu.”


“Jinjjayo? Err… jadi kau..sama sekali tidak ada perasaan apapun saat harus menciumnya?”


“Tentu saja tidak!! Dasar babo! Kami professional. Dia pun juga punya seorang kekasih di luar sana kan?”


“eo… jadi .. begitu rupanya.”


“Begitu rupanya? Kau membuat nafsu makanku hilang 2 minggu ini, membuatku terjaga di malam hari disaat aku hanya punya waktu 2 jam untuk tidur, itu pun kuhabiskan dengan memikirkanmu! Begitu rupanya?! Huh! Rara-ya kau ini benar benar pencabut nyawa!”


Dia mengomel seraya memukul lembut kepalaku. Hehehe.. tidak sakit. Sama sekali tidak sakit. Hatiku sekarang sangat lega.. perasaanku menjadi sangat ringan hingga rasanya aku bisa berjalan tanpa menyentuh tanah.


“Kau harus dihukum!” ujarnya tiba tiba.


“Mwo? Di.. dihukum?? Wae..?”


“Tentu saja karena membuatku menderita!!” Ujarnya seraya kembali merebahkan tubuhku dan menindihnya lagi, memandangku dengan tatapan .. emh.. apa

ya.. ? seperti singa yang hendak menerkam rusa mungkin.

“K..k..kau mau apa lagi..Ya’ donghae-a! Kau… mau apa..?”


“Tentu saja menghukummu sekaligus meminta hadiah ulangtahunku.”


Tentu saja kejadian berikutnya,..adalah ciuman kedua yang lebih intens, pelukan yang lebih erat dan juga.. mmmm…


Tunggu dulu, apa ini, ciumannya berlanjut ? Perlahan semakin kebawah, menuju leher..dan ..hmm gawat! Sepertinya dia meninggalkan beberapa jejak disana! Omo Chan Ri eonni… dia bisa mengomel habis habisaaan!!


***

Tiba tiba,..

“Wah wah wah… Rara Eonni!! Tidak kusangka !! Kutinggalkan kalian sebentar dan kau sudah berani berbuat sejauh ini!”


Yoojin, chan Ri eonni, dan astaga…. Penghuni dorm!! Sudah kembali!!! Gyaaaaaaaaa!!!!! Eomma… ini sungguh memalukaaaaaan!!!


“Ya’ Hyung!! Kau carilah hotel! Jangan berbuat begitu disini! Nanti kalau manager tahu, kami tidak bisa membawa pacar kami kemari hyung..” Kyuhyun, yang sudah menerobos masuk mengomel sambil berkacak pinggang.


Leeteuk oppa, chan Ri eonni hanya bisa geleng kepala. Siwon oppa, dan yang lain menutup wajah mereka dengan tangan. Hanya Hyuk jae saja yang senyum senyum nakal penuh makna. Iiish… aku ingin melemparnya saat ini dengan lampu meja!


Aku buru buru merapikan kemejaku.. eh.. bukan ini kemeja Donghae!!!! ASTAGA! Aku lupa kemejaku yang terkena tumpahan sauce belum kukeringkan!


Pantas saja mereka berpikir yang iya iya! Apalagi .. mwo ? Kenapa kancing kemejanya terbuka begini banyak! Lee Donghae, apa yang baru saja kau lakukan eoh?


Tapi,.. keadaan donghae sendiri cukup berantakan. Kemeja putihnya berantakan. Rambut nya acak acakan. Astaga,.. kemana rambut rapi tadi sehabis mandi. Beberapa kancing kemejanya juga terbuka. Bahkan di dekat kerahnya nampak sedikit noda lipstick. Iish,.. apa iya aku yang baru saja melakukannya..


***


“Jadi,.. sekarang kalian baikan? Sudah kembali bersama ? benar begitu?” Leeteuk oppa bertanya seraya menatapku jahil. Iish..


“Ehm.. begitulah.” Jawabku singkat menahan malu.


“Aaahh.. sudah kuduga! Benar kan Eonni, .. coba tadi aku tidak meyuruhnya datang saat tahu donghae oppa akan datang dorm hari ini.” sahut yoojin.


“Bweo??! Jadi kau sengaja?! Sengaja menyuruhku datang karena donghae pulang dari Beijing? Kau merencanakan semua ini?”


“Geurae, tentu saja Chan Ri eonni sangat mendukung ide-ku ini . Hahahahhaa… ayolah Rara eonni,.. wajahmu setiap hari sudah seperti mayat hidup. Kami tentu malas melihatmu seperti itu terus. Hahahahah… tapi sungguh diluar dugaan,hasilnya.. lebih dari memuaskan!! Jeritnya sambil bertepuk tangan keras..

Sungmin oppa sampai harus memegang bahunya, saking girangnya dia nyaris melompat dari sofa nya.

“Ya’ Park Yoojiiin!!!!!”


***

Surprise party untuk ulangtahun donghae berlangsung meriah. Aku bahagia. Sangaat bahagia. Tentu saja, kami kembali bersama. Setidaknya aku sekarang sedikit lebih percaya diri. Oh ayolah diantara artis korea ternama yang begitu cantik dan gemerlap, dia memilihku untuk bersamanya, dan tentu saja dia sayang padaku.

“Untuk apalagi melamun, yang kau lamunkan sudah bersamamu lagi kan?”


Donghae yang tiba tiba ada dibelakangku mengecup lembut keningku dan memelukku lembut.


“iish,.. begitu percaya diri, siapa yang melamunkanmu.”


“Aku tidak pernah bilang itu aku.” Sahutnya geli.


“Ya’ ..mau sampai kapan kau mempermainkan perasaanku.” Sahutku kesal.


“Mwo? Aku mempermainkan perasaan? Bukankah kau yang berbuat itu padaku?” sahutnya sambil memutarku menghadap nya.


Hmm.. meski di dekat member lain dia sedikit lebih pendek, namun didepanku dia tetap menjulang seperti ini. Telunjuknya menyusuri tulang rahangku,.. dan perlahan turun menyusuri leherku.


“Hmm.. ternyata berbekas ya?” seraya mengusap lembut bekas memerah di leeherku.


“mm,..kau sukses mempermalukanku di depan saudaraku.”


“Geurae.. eottohke,..aku tidak bisa menahan diri. Lama tidak melihatmu, dan tiba tiba kau ada disana di dapur dengan penampilan menggoda. Memangnya aku ini apa? Aku tetap laki laki normal Rara ya.”


“Mwo? Siapa yang menggoda. Pakaianku normal normal saja. Tidak terbuka sama sekali. Menggoda apanya!” sahutku kesal.


“Molla,.. tetap saja kau menggodaku. Hmm,.. sungguh berbahaya jika mereka semua tidak datang saat kita..”


“Bercumbu…” ucapku pelan.


“Geurae.. aku bisa saja melakukan hal yang tidak pantas padamu sebelum waktunya.” Ujarnya sambil menghela nafas.


“Siwon hyung menegurku tadi. Hahaha,.. sampai aku membawamu ke altar, sebaiknya aku tidak melakukan yang lebih dari .. itu.”


“Mwo? Aku.. tidak mengerti.”


“Ahn Rara… sebaiknya, kita menikah saja. Otte?”


“Bweo? Kau bilang apa barusan?”


“Bukan apa apa! Kajja! Kuantar kau pulang, ini sudah larut. Tidak boleh ada yeoja menginap disini, walau aku ingin sekali membawamu ke kamarku.”


“Ya’ Lee donghae!!”


Apa tadi dia mengatakan menikah,.. apa tadi dia barusan me..lamarku. iish.. kenapa dia tidak mau mengulang ucapannya. Tadi kan kurang jelas.


“Mobilmu akan kuantar besok. Malam ini kuantar dengan mobilku saja. Masuklah.”


"Apa tidak apa apa? Membiarkanmu menyetir sendiri? Aku masih sayang nyawaku."


"Ya'!! Ahn Rara!!"


***


“Mianhae,.. aku tidak menyiapkan hadiah apa apa untukmu.” Ucapku perlahan, saat kami tiba di depan apartemenku.


“Gwenchanna. Aku sudah punya hadiah terbaikku.”


“Ah,.. begitu ya. Tentu saja.”


Tentu dia sudah punya banyak hadiah yang bagus. ELF, oppadeul, eonni,.. rekan rekan artis semua pasti memberikan banyak hadiah untuknya.


“Kau pasti membayangkan yang bukan bukan! Iish,.. aku sudah punya hadiahku. Hanya milikku sendiri dan tidak dibeli dimanapun..”


“Mwo?”


“Kaulah hadiah terbaikku di hari ulangtahunku ini. Jangan pernah berpikir untuk lari dariku Ahn Rara.”


Tangannya meraih daguku dan melumat pelan bibirku, sangat lembut. Hingga rasanya aku seperti melayang layang..Kali ini ,..aku membalas ciumannya

dengan lebih..xxx

Hahah tentu saja, aku kan juga merindukannya.


“ errh,.. sebaiknya aku segera pulang, sebelum akal sehatku hilang dan melepaskan semua pakaianmu di mobilku.”


“Eoh? “


Bletak!


“ Ya’ Appo!! Kenapa memukulku!”


“Memangnya kau mau berbuat apa eoh?! Menyebalkan!!”


“Jaljayo,.. Rara chagi.. sweet dream baby. Bye..” *wink


dan mobil sport hitam itu pun berlalu dari hadapanku.



Astagah.. benarkah namja tadi itu kekasihku? Dia benar benar sangat tampan!! Eomma,… anakmu ini sudah berbuat dosa.


~end~

Author : kyaaaa im back dengan FF galau nan Geje.. iish.. iishh...

1 komentar:

  1. MOHEGAN CASINO & SPA - JM Hub
    MOHEGAN 출장마사지 CASINO & SPA. 3131 Las 오산 출장안마 Vegas 광주광역 출장마사지 Blvd. South 서산 출장샵 Las Vegas, NV 89109. Phone: *** **** *** ext: **** 부천 출장안마 **** ext: ****

    BalasHapus