Welcome text

Senin, 05 November 2012

[Ao-Teuk Couple] ~SUJU - FF ~ Chan Ri's disquietude (Hae-Ra side story)


Title : Chan Ri's Disquietude
Genre : Romance ; Drama; Gaje
Rate : PG 16

Cast :
Author Evilhae as Ahn Ra Ra 
Lee Donghae Suju as Him self
Aozora Tomomi as Park Chan Ri
Uniessy as Park Yoojin
Other member of Super Junior

FF menyambut Teuk oppa yang akan menjalani wajib militernya :'(

~Ahn Rara pov,

Kepulan asap black coffee dari cangkir dihadapanku menghembuskan aroma khas kopi. 

Uuugh, aku kesepian. Chan Ri eonni, sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan leeteuk oppa. Yoojin,? ahh ..belakangan ini dia sibuk sekali. Pernikahan? Oh bukan… yoojin belum akan menikah dengan sungmin Oppa, melainkan sibuk magang di kantor abeoji Sungmin Oppa. Sendbill. 

Euh… itu hanya akal akalan yoojin untuk mengambil hati calon mertua kurasa. Mwo?! Donghae ?! iish.. dia bahkan tidak menampakkan batang hidungnya 3 hari ini. Yah,..untungnya dia masih mau membalas chat ku meski replynya baru kuterima 3 jam setelah aku mengirim pesanku. Grr… Awas saja kalau sampai dia benar benar mengabaikanku. 

Jadi,.. disinilah aku. Menyendiri di café mungil ini. 

Kona beans?  Bukan, bukan di Konabeans..terlalu banyak ELF disana. Terlalu beresiko.  Lagipula…

“Lalat bisa masuk nanti kalau mulut mu menganga begitu!”

Seorang namja dengan setelan mantel panjang berwarna merah tua dan topi kotak kotak serta kacamata hitam, tiba tiba duduk di hadapanku.. penampilannya sangat mencolok dan ehm.. norak. Siapa sih orang ini? Jangan jangan om om girang?! Hii… Mendadak aku mengambil posisi waspada dengan speed dial ponsel tepat di ibu jariku. 

“Leeteuk OPPA!??!” jeritku histeris setelah mengenali siapa namja yang duduk dihadapanku. 

“Shhh! Pelankan suaramu Rara-ya!”  sahutnya panik seraya menutup mulutku dengan telapak tangannya yang bersarung tangan woll. 

“Huaaatchiiiih!! Oppa,.. sarungtanganmu membuatku ingin bersin.”

“Eoh? Eh.. iya . Mianhae. Aku tahu dari Yoojin, kau sedang disini sendirian merajuk.”

“Bweo? Merajuk?! Naega?!iish…dasar Yoojin!! ” Dia pasti mengira aku benar benar merajuk karena penolakannya menemaniku belanja. 

“Rara-ya,… mianhae tapi aku butuh pertolonganmu.  Ini tentang Chan Ri-ssi…”

Wajah leeteuk oppa mendadak sendu dan nampak muram. Ada apa ini. Apakah seperti ini wajah seseorang yang akan segera melangsungkan pernikahannya. 

“Wae oppa.. kenapa tiba tiba murung?”

“err.. ini soal Chan Ri –ssi. Baru saja dia menelponku, dan.. ehm…mendekatlah sedikit.”

***

Bruuuuuuuuffthh ! 

Saking kagetnya, aku menyemburkan kopi yang baru saja kusesap dengan nikmat. 

“BWEO?! Membatalkan pernikahan?!”

“Aiiish, Rara-ya.. kau ini jorok  sekali!”  ujar leetuk oppa seraya mengibaskan lengan kemejanya yang terkena semburan kopiku. 

“Wae?! OMO ..Oppa !! Apa kau berselingkuh ?!”

“Iiiish!! Pelankan suaramu!! Aku tidak berselingkuh! Aigoo, kenapa kau selalu meledak ledak seperti itu, sih ?” Leeteuk oppa melepas kacamata hitamnya dan tertunduk lesu. 

“ Dia meninggalkan apartemennya. Nomer ponsel nya juga mendadak tidak aktif, ..dia menghilang Rara-ya.”

 “Mwo?! Meng.. hilang?! Itu tidak mungkin oppa. Chan Ri eonni bukan orang seperti itu. Dia bukan tipe yeoja yang suka berbuat seenaknya, walaupun dia keras kepala.” 

“Arraseo.. makanya aku khawatir, terjadi sesuatu padanya..”

Hm.. ada apa dengan Chan Ri eonni. Pernikahannya kan tinggal beberapa minggu lagi. Aku harus segera bicara dengan Yoojin, bagaimana mungkin adiknya tidak tahu kakaknya menghilang ! Grr..

“Baiklah oppa, aku akan bicara dengan yoojin dulu. Mudah mudahan, kami bisa segera menemukan Chan Ri eonni dan mengetahui apa yang menyebabkan dia sedih.”

“Baiklah,.. gomawo.. Rara. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu.  Oiya, kau yakin tidak mau kuantar ?”

“Eo?! Err… tidak usah tidak usah. Aku baik baik saja.  Aku akan langsung ke kantor yoojin saja.”  Jawabku cepat. Mengerikan sekali membayangkan keluar dari café bersama namja dengan gaya mencolok seperti itu. Hiii….

***

“Jinjjayo??! Mm.. aku belakangan memang jarang menelponnya kupikir dia begitu gembira menyiapkan pernikahannya, aku juga sibuk membantu abeoji.. di kantor."

Yoojin membelalakkan matanya, walau tidak kentara karena matanya terlalu sipit. Sungguh berbeda dengan mata bulat Chan Ri eonni yang indah. (hoeeekk)

“Abeoji?? Ya’ jinni-a kalian bahkan belum resmi bertunangan! Kau sudah memanggil abeoji pada Lee Ajjushi..? “

“Hajiman, .. Chan Ri eonni dimana dia, dan ada apa dengannya” Gumam yoojin  tanpa memperdulikan protesku tentang Lee Ajjushi.

“Rara eonni, mianhae aku harus pulang.. Appa dan eomma mereka semua cemas. Aku harus membantu menenangkan mereka karena Soori nampak sama paniknya dan sama sekali tidak membantu.”

“Eo? Nde.. baiklah. Nanti aku menyusulmu.” 

“Memangnya eonni mau kemana ?”  Ujarnya seraya menatapku curiga. 

“Iiish,.. aku mau ke dorm dulu. Flasdisk ku tertinggal disana. Ada beberapa artikel yang harus kuedit. Setelah dari sana aku akan langsung ke rumahmu.”

“Di saat seperti ini, kau bukan hendak kencan dengan Ikan sarden itu kan ?”

Bletaaak!

“Park Yoojin!!”

“YA’ eonni! Appo!”

 “Bagaimanapun dia lebih tua darimu. Hanya aku yang boleh memanggilnya begitu!”

“Heeuh.. terserahlah . Arraseo, aku tunggu di rumah. Kuharap kau bisa membawa kabar baik nanti. Chan Ri eonni, dia sangat mempercayaimu kan ? Tidak mungkin dia tidak menelponmu.”

Hmm, benar juga. Eonni pasti akan menghubungi aku cepat atau lambat.

***

Ddrrrt… drrrt.. drrt..

Eh.. Donghwa oppa?  Tumben dia menelpon ..

“Yeoboseyo.. oppa. Nan,.. gwenchanna. Aku baru akan pulang. Ada apa ?”

“Bweo?!! Chan Ri Eonni ?! Mokpo??!! Arraseo !! Aku segera kesana.”

Ya’ Ahn Rara Babo!! Kau kan belum punya SIM . Bagaimana kau akan menyusul Chan Ri Eonni ke Mokpo. Lagipula, aneh sekali mengapa dia justru menyendiri di Mokpo.. dengan Donghwa oppa. OMO… apakah Chan Ri eonni,..dan Donghwa oppa… 

Andwe!! Tidak mungkin! 

***

Tiiiin… tiiiin….

Mobil sport hitam membunyikan klakson dan berhenti tepat di sebelahku.  Ish memangnya apa salahku ini kan jalur pejalan kaki. 
Seorang namja berkacamata hitam, nampak tersenyum menawan.. aigoo bisakah dia mengurangi sedikit kadar ketampanannya ? 

“Rara –ssi, .. benar kan ini kau?”

“Eo ? Siwon oppa,… anyeong..”

“hahahaha… mengapa kau tiba tiba menjadi begitu formal, aneh sekali. Seperti bukan kau saja.” 

Seperti biasa, Choi Siwon selalu menunjukkan kesopan santunan ,dan keramahan yang membuat hati wanita manapun meleleh.  Hei  jangan  menatapku begitu. Kalian juga akan merasakan hal yang sama bila bertemu dengan namja seperti dia kan?

Hei.. kenapa denganmu? Apa kau bertengkar lagi dengan Fishy?”

“Mwo? Err.. bukan .. bukan karena itu…” jawabku setengah melamun. 

“Lalu,.. ada masalah apa ? Bertampang murung seperti itu, kau nampak jelek sekali.  Ah, iya aku sedang free beberapa jam. Kau mau jalan jalan ? Aku temani.”

“Eo?! Jinjja?! Er.. sebenarnya.. aku…”

***

“Mianhae,.. siwon oppa. Merepotkanmu mengantarku.”  

Siwon akhirnya mengantarku ke Mokpo, menyusul Chan Ri eonni.  Aigoo, bukankah dia namja yang sangat baik? Uugh,.. kenapa di saat seperti ini kekasihku sendiri tidak bisa kuandalkan. Bukankah Mokpo adalah kampung halamannya? Iishh.. kulirik foto yang kujadikan wallpaper ponsel ku dengan sebal. 

“Chan Ri noona, kurasa dia gugup menghadapi pernikahannya yang semakin dekat. Ehm… gadis gadis biasa kan tiba tiba menjadi gugup, menjelang hari besar mereka? Coba kau bayangkan kebebasan mereka sebentar lagi akan terenggut dengan ikatan pernikahan. Waktu mereka sebagian besar akan didedikasikan untuk suami mereka. Apalagi, noona . Leeteuk oppa akan meninggalkannya untuk wajib militer tidak lama setelah mereka menikah.” 

“Eo?! Jinjja… ? Aku,..tidak berpikir sampai kesana. Omo! Apa kau pernah menikah Oppa?!” 

“Ya’ Kau ini! Aku ini kan sering ke gereja. Aku banyak bertemu pasangan yang gugup dan gundah menghadapi pernikahan mereka. Jadi , paling tidak gambaran seseorang yang akan menikah aku sedikit paham.”

Hmm, memang benar kata orang. Namja ini, sangat religious dan di saat seperti ini dia nampak dewasa. Bukan bertampang tua! Tapi.. lebih kepada sikapnya yang bijaksana! Mengobrol dengannya sangat menenangkan hati. 

“Woaaa pemandangannya indah sekali..”

Hamparan laut lepas menyambut kami saat memasuki Mokpo.  Meski ini bukan pertama kalinya kemari.. tetapi tetap saja aku terpesona pada pemandangan di depan mataku ini. Ehm, jika situasinya berbeda rasanya aku malah seperti kencan dengan Choi Siwon.Iiish.. apa apaan aku ini. Tujuanku ke Mokpo kan  menengok Chan Ri eonni dan membawanya kembali.

“Akhirnya kau tersenyum. Sedari tadi kulihat kau nampak sangat khawatir. Kau pasti sangat menyayangi Chan Ri Noona.” 

“nde.. Aku harap tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya.”

Ddrrrrt drrrt drrrrt…

“Yeobseyo, Jinnie-a. Nde.. mianhae. Aku tidak jadi kerumahmu. Eo? Aku.. sudah tahu dimana Chan Ri Eonni. Aku sedang dalam perjalanan menyusulnya.  Er.. itu dia di Mokpo, .. nde.. dengan Donghwa oppa. Naega,.? Err… Siwon oppa mengantarku.”

Detik berikutnyaterdengar  jeritan dengan nada tinggi yang membuat telingaku berdenging. 

 “Iiish.. bukan begitu.. kebetulan saja dia mengantarku, mwo? Mencari kesempatan?! Ya’ Park Yoojin!! ”

Uugh kututup telponku dengan  kasar. Kesal. Bisa bisa berpikiran seperti itu . Memangnya, kesempatan apa yang bisa kucuri saat ini. Walau,..ehm sejujurnya aku sedikit menikmati perjalanan hanya berdua ini. Siwon oppa selalu menjadi pendengar dan teman curhat yang menyenangkan. Selain Leeteuk oppa, Siwon oppa adalah orang yang bisa diajak untuk berdiskusi cukup waras diantara semua member. 

Akhirnya setelah menjelaskan pada yoojin selama setengah jam , yang penuh perdebatan dan backsound tawa siwon oppa yang terbahak bahak yoojin akhirnya mau mengerti. Uuh..  sungguh merepotkan. 

Ddrrrt… drrrttt… drrrt…
Apalagi ini… ? Sekarang Donghae bahkan menelpon di saat seperti ini. 

“Kau kemana saja eoh? Menikmati waktu bersama namja pujaanmu itu?! Bisa bisanya kau ke rumahku bersama Siwon hyung tanpa bilang dulu padaku! Aku mencarimu seharian, dan kau justru bersenang senang di Mokpo!”

Aku terpaksa menjauhkan ponselku beberapa senti dari telingaku. Ampun! . 

“Ya’ aku sama sekali tidak bersenang – senang! Aku menjemput Chan Ri eonni! Dasar ikan pabo!”

Sungguh kekanak kanakan! Sekarang dia bahkan merajuk dan menutup telponnya. Apa apaan dia itu. 

“Donghae kah yang menelpon ? Wae? Jealous huh? Hahahhahahaha”

Siwon oppa bahkan bisa tertawa geli di saat seperti ini. =__=

***
“Eonniiiii!!”  Seruku seraya menghambur ke pelukannya saat pertama kali melihatnya di beranda rumah keluarga Lee. 

“Rara?!.. bagaimana kau… Ya’ Donghwa oppa, pasti kau kan ?”

Aku memeluknya erat dan nyaris menangis. 

“Rara..-ya.. nan gwenchanna,.. aku hanya membutuhkan waktu sendiri untuk sementara waktu. Aku ingin merenung. Yah.. aku sedikit gugup menghadapi pernikahan.”

“Eonni-a.. aku takut sekali, Kupikir kau akan bertindak bodoh seperti membatalkan pernikahanmu.” Ujarku seraya mengarahkan pandangan kea rah Donghwa oppa dan Eonni. 

“sssh,.. bukan seperti itu chagi,.. kau ini! Jangan berpikir macam macam.” 

Ujarnya lembut seraya memelukku dan mencubit pelan pipiku.

“Kau tahu, pernikahan adalah suatu hal yang besar dan bukan kisah cinta sederhana. Meski kau mencintai pasanganmu teramat sangat, tetapi pernikahan adalah menyatukan perbedaan diantara kau dan pasanganmu. Bagaimana cara kalian menjembatani perbedaan itu , sebuah pengorbanan  ego  untuk bersamanya menuju kehidupan baru yang sama sekali belum pernah kau jalani. Itu semua membuatku gugup. Apakah aku siap? Apakah aku cukup kuat untuk bersamanya. Mendampinginya.”  Sesaat matanya kembali menerawang. 

Chan Ri eonni, ternyata selama ini kau memikirkan sesuatu yang cukup berat. Aku hanya berpikir kau dan Jungsoo oppa saling mencintai, itu saja sudah cukup, dan kalian akan bahagia. Ternyata, yang ada di benakmu tidak sesederhana itu. 

“Eonni….. ternyata, menikah .. meski dengan orang yang kau cintai bisa membuatmu galau, apakah sebaiknya aku tidak usah menikah saja eo?!”

“Aiish.. kenapa kau jadi berpikir seperti itu! Aku,.. seperti ini bukan karena ingin mundur dan membatalkannya. Melainkan lebih menyiapkan diriku menguatkan mentalku sendiri dan membuat motivasi untuk diriku meyakinkan bahwa aku pasti bisa menjalaninya. Aku,.. pasti bisa menjadi sosok istri yang baik untuk Jungsoo oppa. Aku,.. pasti bisa .”

“Tentu saja kau adalah istri yang terbaik untukku. Itulah sebabnya aku memilihmu diantara jutaan yeoja yang menantiku melamar mereka di luar sana. Aku.. sudah menentukan pilihanku, dan .. Kau lah yang terbaik untuk mendampingiku kini, nanti, dan selamanya.”

Tiba tiba, Jungsoo oppa sudah berdiri di belakangku . Namun kali ini dengan penampilan lebih casual dan..sangat tampan. Kemeja off white, dipadu sweater khaki dengan celana canvas berwarna senada. Dia nampak bersahaja, dan berwibawa. Sungguh lain dari penampilan tadi di café, yang mengerikan.

“Jung soo oppa…”

Chan Ri eonni nampak sangat terkejut, dan wajahnya merona. 

“Chagi… aku tahu pasti ada yang mengganggu pikiranmu. Aku.. tidak akan memaksamu untuk tergesa gesa menikah denganku. Kita memang sudah menyiapkan segalanya dan tak lama lagi aku akan menjalani Wajib militerku. Tapi,… bukan berarti kau harus menikah denganku dengan keadaan terpaksa dan terburu buru. Kalau kau belum siap, maka… kuberi kau waktu selama 2 tahun. Berpikirlah,..dan siapkan dirimu. Kau bisa memberiku jawaban kapan kau siap menikah denganku saat aku kembali dari wajib militerku. Jadi, kau tidak perlu menyendiri seperti ini. Aku bisa gila bila kau menghilang tiba tiba.”

Aigoo,.. oppa sangat romantis. Aku terharu. Huaa bukankah cinta mereka berdua sungguh luar biasa? 

“Jung Soo oppa,… mianhae. Sikapku sungguh kekanak kanakan. Tentu saja aku siap untuk menikah denganmu. Gomawo,.. sudah begitu mengerti aku. Kurasa..aku tidak membutuhkan waktu selama itu untuk berpikir. Karena dengan melihatmu datang hari ini, hatiku… sudah mantap. Aku akan menjadi Nyonya Park Jungsoo sebelum Oppa berangkat wajib militer. Aku tidak mau, kau terpikat dengan suster di camp militer nanti.”  Chan Ri eonni, mengerling manja..yang kemudian menghambur memeluk Jung Soo oppa yang balas memeluk seraya mengecup keningnya. 

Huaaa aku envy…

“Ya’ Rara-ssi , kenapa kau menangis eoh?!”  Donghwa oppa, mendapati ku yang buru buru mengusap butiran bening yang menetes di pipiku. 

“Ani… aku tidak menangis! “ Elakku  seraya memalingkan wajah. 
.
“Seharusnya, kau segera meminta Donghae untuk melamarmu. Eo?!” Sahut Siwon oppa seraya mengacak rambutku. 

“Ya’ Siwon oppa!” Jeritku merajuk. 

Iish.. mengharapkan Donghae melamarku dalam waktu dekat? Seperti menanti datangnya musim salju di Indonesia! Lagipula, memangnya siapa yang akan menikah dengan Ikan Sarden yang kekanak kanakan seperti itu

“Rara-ssi .. tenang saja. Adikku itu, ….kalau sampai dia membuatmu patah hati aku akan menghajarnya!” sahut donghwa oppa seraya tersenyum jenaka. 

“Ayolaaah kenapa kalian semua malah mengejekku sih..”  Rengekku manja. 

“Rara-chagi.. kau juga , sebaiknya mulai berpikir serius tentang hubungan kalian Eo? Usia kalian kan sudah cukup dewasa untuk mulai memikirkan meningkatkan hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius. Pikat Ikan itu untuk segera melamarmu.. arra? Hati hati.. diluar sana, banyak gadis yang mati matian memikat pangeran ikanmu itu, kau harus segera mengikatnya terlebih dahulu… Eo?!” 
Ujar Chan Ri eonni, seraya menepuk pundakku pelan. 

“Kyaaa! Eonni!!”

***

Kediaman keluarga Park kali ini nampak berbeda, sangat ramai dan hangat.  Heechul oppa, bahkan menyempatkan untuk datang sore hari ini. Tentu saja, kami sedang mengadakan pesta kecil menyambut kepulangan Chan Ri eonni dari bertapa mencari wangsit.

“Chukae.. akhirnya semua kembali seperti semula. Bersulang…” Teriak yoojin bersemangat seraya mengangkat gelasnya tinggi tinggi.

“Ya’ , Park yoojin.. kakakmu sebentar lagi akan menikah. Kau harus bersiap siap . Kau putri kedua kan? Berikutnya giliranmu!”  sahut heechul oppa seraya menuangkan wine nya. 

“Wae oppa! Kan masih ada Rara eonni yang lebih tua dariku. Biarkan Ikan couple itu yang menikah dulu Eo?!”

Uhhuk Uhhuk!!

“YAK’ Jinnie-a!!” 

Jawaban yoojin tadi sontak membuatku nyaris tersedak buah strawberry yang sedang kumakan. 

“Memangnya siapa yang akan menikahi gadis ceroboh, gemuk,  urakan , dan juga bertampang pas pasan sepertinya.”  
Aiiish.. aku jelas kenal pemilik suara ini.

“Mwo? Donghae-a .. kau baru datang ? Darimana saja kau? Aigoo sekarang kau bahkan hendak menyaingi Siwon menjadi king of drama eoh?”  sahut Heechul oppa seraya memeluk Donghae yang baru saja datang. Issh.. 

“Ya’..Ahn Rara.. kau tidak senang melihatku?”  Tuan ikan yang seperti biasa, nampak luar biasa tampan itu  berjalan menuju ke arahku. 

“Mwo? .. lalu apa aku harus berlari menyambutmu dan berteriak oppaaaaa.. seperti yeoja yeoja itu?”  Jawabku seketus mungkin. Padahal .. aku sangat merindukan sosok di depanku ini. Astaga, apa dia baru saja memotong rambutnya? Tuan ikan, ini semakin maskulin dan tampan saja. Aku mengeluh dalam hati. 

“Sudah hentikan, menyendok ice cream seperti memakan nasi. Aigoo, apa kau tidak khawatir dengan berat badanmu?” 

“Memangnya apa perdulimu!”

“Tentu saja, aku perduli. Aku tidak mau punya istri yang nampak seperti gumpalan karung beras.” 

“Yaaa’!!! IKAN ASIN!! Memangnya siapa yang mau jadi Istrimu eoh?!”  Sialan.

 Namja ini benar benar. Selain hobby mengolokku , apalagi yang dia bisa!!

“Rara-chagi.. sudahlah. Kau kan merindukannya. Kenapa kalian tidak mau saling mengakuinya eoh?! “ Chan Ri eonni meraih tanganku dan juga donghae. 

“Kalian berdua , … selesaikan pertengkaran diluar sana. Aku tidak mau acara bahagiaku hancur karena kalian!” Chan ri Eonni mendorong kami berdua menuju teras belakang yang menhadap ke taman yang nampak asri . 

***

“Kau pasti senang kan? Chan Ri noona, sudah kembali.” 

“Nde.. aku sangat lega. Aku khawatir eonni akan bertindak bodoh.. dan…”

“Bogoshippo…. “ ujarnya tiba tiba seraya memelukku erat.

Nafasku.. sesak. Tapi,.. hehe aku suka. Aku suka memeluknya. Merasakan kehangatan pelukannya. Mencium aroma khas, dan membenamkan kepalaku di dadanya. Iish.. aku juga sangat merindukan namja ini. Belakangan kami jarang bertemu. Aku pun memaklumi nya meski kadang kondisi itu membuatku sedikit kesepian.

“Na..do… bogoshippoyeo.. oppa.”  Bisikku seraya mempererat pelukanku.

“Mwo? Kau memanggilku apa? Bisa kau ulangi?”

 “Andwe!! Siapa suruh kau tidak mendengarkan baik baik.”

“Ayolah…aku ingin mendengarnya sekali lagi. Palli…”

“Shireo!!”

“Ya’ Ahn Rara! Palli,.. ulangi tadi kau panggil aku apa..” desaknya seraya menggelitik pinggangku, dan aku paling tidak suka ini. 

“Arra arra ..hentikan menggelitikku!! “

“Na.. do.. bogoshippoyeo.. donghae oppa..” Ucapku terbata menahan malu. 

“Aigooo..Ahn Rara yang sadis bisa menjadi begini manis.. “ serunya seraya mengecup lembut keningku.

“Mianhae..kemarin aku pergi  tiba tiba dan tidak bilang padamu. Aku ingin segera bertemu Chan Ri eonni.. dan saat itu siwon oppa…”

“sssh.. “

~chu…

Ciumannya hangat yang sangat aku rindukan… lembut dan memabukkan. Apakah bibirnya selalu semanis ini? Kalau iya,.. maka aku tidak akan pernah berhenti menciumnya,  Aigo,.. jantungku..

“Lain kali, jangan membuatku khawatir dengan pergi berduaan dengan namja selain aku. Arra?!”

“Mwo? Wae?! Apa sekarang kau menjadi kekasih yang pencemburu ? Eo?”

“Yak! Aku serius! Kalau kau membuatku khawatir seperti kemarin lagi, aku akan menghukummu!”

“Bweo?!! Memangnya kau mau apa?!”  

“Kau ingin tahu?”

“Me.. mangnya ..apa hukumannya?!”
“Aku akan membuatmu menyesalinya.”

“Ya’ k..kau… mau apa…?!” jeritku panik saat dia mendorongku pelan,..mendesakku ke dinding rumah dan memagarku dengan kedua tangannya.. 

Detik berikut nya, tubuhnya menghimpitku sehingga membuatku kesulitan bergerak dan bernafas. Kurasa oksigen di sekitarku makin menipis.. karena nafasku kini tersengal sengal.. dia mau apa….
Matanya menatapku tajam, .. dan aku sama sekali tidak bisa menghindar karena dia sama sekali tidak memberiku ruang gerak ..

“Y..y.. ya’ Lee donghae, kau mau apa?! Ini rumah orang!”

“Kau bilang kau ingin tahu apa hukumannya?!... ini sedikit contoh…”

Bibirnya mengecupku pelan, kemudian .. hei sejak kapan kecupannya menjadi begini basah dan..
Deg… deg… deg… dia tidak akan mengulangi kejadian malam itu kan ...? (red : Birthday Quarrel).

“Donghae..a.. aku mengerti.. aku tidak akan mengulanginya. Aku tidak akan pergi berdua dengan namja lain, tapi bisakah..kita hentikan ini?” Entah kenapa nada bicaraku lebih terdengar seperti rintihan.. ditengah usahaku untuk bernafas. 

“Sudah terlambat, karena kau yang meminta .. jadi nikmati saja….”
 Entah kenapa nada bicaraku lebih terdengar seperti rintihan.. ditengah usahaku untuk bernafas. 

Alih alih menghentikan ciumannya,..dia justru memperdalam ciuman.. anni..kali ini dia melumatnya. Oh.. tidak.. ini, akan sangat..

“Ya’ Rara Eonni!! Bisakah.. kau lanjutkan itu di apartemenmu sendiri, karena sekarang kurasa Chan Ri eonni memerluan bantuanmu menghidangkan makan malam untuk semuanya!”

Yoojin berteriak didepan pintu samping,  dengan ekspresi evil smirknya… Gyaaa!! Dia pasti mengadu pada Chan Ri Eonni.. o///O

“Hmm.. baiklah, kurasa cukup untuk sekarang…kita lanjutkan nanti saat aku mengantarmu pulang.”

Donghae mengedipkan mata seraya berjalan masuk ke rumah untuk bergabung dengan yang lain,.. tapi tunggu dulu , tadi dia bilang apa?? Melanjutkan?? Saat pulang??! 

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa!! Lee Donghae!!! Pabooo!!”

~end~


Hahahaha..aneh ya... , tapi tetep deh ya.. endingnya.. gaje. Aku  desperate menyelesaikan FF ini. Chan Ri eonni mianhae-yo kalau jelek… jangan sedih.. tunggu oppa melamarmu 2 tahun lagi .. eo? *plaaaak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar