Yamato Nadeshiko Shichi Henge episode 9
Keesokan paginya saat makan bersama tingkah laku Kyohei terlihat aneh. Dia terlihat seperti senang dan bersemangat tapi seperti berlebihan dan dipaksakan. Teman-temannya tidak ada yang tahu apa yang terjadi kemaren sore dengan ibunya.
Bel berbunyi, ada tamu yang datang yaitu Tamao dengan Noi.Tamao-chan ingin mengklarifikasikan kejadian kencan mereka kemaren sore. Tapi Ranmaru sepertinya masih takut akan kegagalan. Dia masih menghindar.
Kebetulan Bibi Nakahara dan Takeru pulang dari luar negeri. Untuk membuat cemburu Tamao-chan, Ranmaru spontan memeluk bibi nakahara dan menyebutnya Darling dan menyebut Takeru itu anaknya.
Bibi Nakahara kontan marah dipeluk Ranmaru, apalagi dipanggil Darling, sebutan kesayangan mendiang suaminya padanya. Ranmaru langsung mencari akal dan pura-pura kreasukan arwah mendiang suami Bibi Nakahara. Ranmaru tiba-tiba bisa berlaku dan berkata-kata mesra mirip seperti mendiang suaminya dulu. Dia juga memanggil sunako keponakannya dan menanyakan hewan piaraannya yang dulu, Sunako terkejut. Semua orang juga terkejut menyangka Ranmaru kerasukan arwah suami Bi nakahara, hanya Kyohei yang tidak percaya.
Takeru sangat bahagia mengira ayahnya “hidup” lagi. Ranmaru lalu memanggil Takeru dengan panggilan kesayangan “mushroom”. Bibi Nakahara sempat aneh tapi kemudian dia berkata pada Takeru bahwa itu panggilan kesayangan ayahnya untuk Takeru. Takeru begitu senang dan bahagia. Kyohei sebal dan tetap tak percaya.
Yuki dan Takenaga menemui Sunako. Mereka heran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Kyohei. Sunako-chan tidak berani menjawab. Dia ingat Kyohei berkata ia tidak boleh bercerita kepada siapaun. Kyohei kebetulan melihat mereka. Kyohei berkata agar mereka jangan memaksa Sunako berbicara.
Biar dia yang menjelaskan langsung.
Saat makan bersama. Ranmaru masih menunjukkan kemesraan dengan Takeru. Mereka bertiga bagai keluarga, Takeru ingin mereka sekeluarga bertiga pergi melihat festival di Cina. Kyohei jadi sebal melihatnya (nganggep ranmaru penipu atau mungkin inget kegagalannya dengan keluarganya). Dia tiba-tiba tidak mau makan.
Bibi Nakahara merasa heran, dia menanyakan tentang Kyohei ke teman-temannya.
Takeru senang dimanjakan Ranmaru seperti ayahnya, ranmaru juga memakaikan baju Takeru.
Tahu Kyohei tadi tidak makan Sunako membawakan onigiri dan sup ke kamar Kyohei (baik banget Sunako).
Kyohei ternyata tidak ada di kamar. Sunako menaruh makanan di mejanya lalu dia melihat secarik kertas bertuliskan alamat rumah sakit.
Kyohei ternyata ada di ruang tengah. Bibi Nakahara memanggilnya untuk bicara. Bibi Nakahara akhirnya tahu apa yang menimpa kyohei. Dia lalu menasehati kyohei. Kadang ada sesuatu yang tidak tampak jika dilihat tapi kita mempercayainya itu ada (seperti kasih sayang ibu ke anak mungkin). Kyohei diminta untuk mengerti ibunya. Dia harus mencari ahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi.
Sunako melihat kyohei bicara dengan Bibi Nakahara. Sunako bertekad untuk mencari tahu sendiri tentang Ibunda Kyohei.
Kyohei lalu pergi ke kamarnya, dia senang tahu Sunako telah menyiapkan makanan di meja. Kyohei lalu sadar dia kehilangan kertas alamat rumah sakit ibunya.
Sunako datang ke rumah sakit sendirian. Saat dia akan membuka pintu kamar ibunda kyohei. Kyohei ternyata telah ada dibelakangnya mencegahnya. Kyohei tidak berharap Sunako melakukan apa-apa dan ikut campur urusannya. Yuki dan Takenaga pun datang bersama Kyohei. Tiba-tiba ayah kyohei muncul.
“Bukankah kau sudah kularang menemui ibumu?”, kata ayahnya pada kyohei (duh kasian sampe segitunya). Kyohei berkata dia juga tidak bermaksud menemui ibunya.
Kyohei langsung pergi dengan perasaan kesal juga menderita.
Yukinojo dan Takenaga berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dari ayahnya Kyohei. Mereka merasa ibunda kyohei begitu bahagia saat bertemu kyohei. Tidak mungkin dia menolak bertemu kyohei. Ayagnya berkata bahwa dari dulu kyohei lahir, mereka menyayanginya tidak pernah menolaknya. Ayahnya merasa dia yang bersalah. Saat istrinya menderita stress, dia terlalu sibuk sehingga tidak bisa memperhatikan istrinya. Mamanya kyohei tidak hanya stres karena kyohei yang nakal tukang berantem dan terlalu banyak penggemar. Tapi keluarganya suka mengeluarkan kata-kata miring dan menganggap wajah kyohei tidak mirip orang tuanya sendiri. Sejak itulah dia yang stress tambah “gila” dan trauma melihat wajah kyohei.
Sunako masuk ke kamar perawatan menemui mama kyohei. Sunako bertanya bagaimana rasa masakan ebi furai buatan kyohei. Ibunya berkata enak. Sunako lalu berkata bahwa ada sesuatu yang tidak perlu dilihat tapi kita percaya itu ada seperti rasa makanan. Rasa tidak bisa dilihat tapi kita percaya.
Yuki dan Sunako menemui Kyohei di kamarnya. Mereka memceritakan apa yang didengar dari ayah Kyohei. Mereka ingin kyohei mau memberi kesempatan pada ibunya untuk terbiasa lagi padanya sedikit demi sedikit. Kyohei rupanya masih terpukul, dia tidak mau mendengar apapun dan meminta mereka semua keluar dari kamar. Sunako kesal pada Kyohei yang keras kepala dia lalu memantrai dirinya sendiri dengan mengatakan kepada dirinya sendiri “Sunako jelek, sunako jelek, sunako jelek”
Dia lalu mendapat kekuatan dan menantang kyohei berkelahi.
Saat kekuatannya habis dia kembali berkata pada Kyohei.
Dia percaya ibu Kyohei bisa berubah
“Aku bisa berubah sedikit demi sedikit bukan karena kalian memaksaku jadi lady tapi karena kalian berusaha mengerti aku”, kata Sunako. Sunako berharap kyohei juga mau mengerti ibunya.
Tapi dasar kyohei yang keras kepala dan yang lagi lagi ga mood.Dia mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati sunako. Dia bilang dia bukan mau mengerti Sunako hanya karena ingin ga bayar uang kos.
“Lagian jadi lady emang lebih bagus kan daripada kamu jadi cewek horor seperti itu”, kaa kyohei sengak.
Sunako menangis dia lalu lari keluar kamar. Sunako pergi ke kamarnya dia menangis dan curhat pada si torso Hiroshi-kun
“Dulu dia bilang menyukaiku menjadi diriku sendiri apa adanya. Ternyata itu cuma bohong”, keluh Sunako menangis sambil memeluk hiroshi-kun.
Ranmaru, Bibi dan Takeru pulang dari Cina. Begitu pulang Ranmaru mendapat telepon dari pacar gelapnya. Dia langsung menanggapi telepon pacarnya dan langsung lupa dia sedang berpura-pura. Yuki mengingatkannya, lalu Ranmaru pura-pura lagi kerasukan arwah. Takeru sadar bahwa ayahnya hanya akan sementara di tubuh Ranmaru, karena iu bukan tubuh ayahnya tapi tubuh ranmaru.
Takeru sedih lalu pergi ke kamarnya menangis. Kyohei datang menghiburnya.
Ternyata Bibi Nakahara telah tahu bahwa Ranmaru berpura-pura. Awalnya dia percaya tapi Pak Nakahara biasa memanggil Takeru “Marshmalow-kun” bukan “Mushroom”. Bibi Nakahara hanya tak tega melihat anaknya begitu ingin bersama ayahnya.
Takeru kembali ke ruang tengah. Lalu keajaiban terjadi Ranmaru kali ini benar kemasukan arwah Pak Nakahara.
Dia menyapa Takeru dengan “marshmalow-kun”. Ketiga keluarga bereuni dan berpelukan.
Takeru sedih karena ayahnya hanya akan sementara bersamanya. Tapi ayahnya menghiburnya karena ayah tetap akan ada di hati Takeru. Takeru pun mengerti dan berkata mulai saat ini dia yang akan menjaga ibunya. Kyohei merenung mendengar perkataan Takeru.
Kyohei lalu pergi ke “Bukit Keberanian”, dia merenung sendirian. (Takeru anak kecil aja mau ngelindungi ibunya masa dia ngga).
Sunako datang menyusuk ke bukit. Di bicara dari balik pohon.
“Kadang-kadang kita bisa melihat sesuatu yang tidak tampak oleh mata. Dulu karena aku tidak melihatmu justru aku bisa melihat kebaikan hatimu. Mungkin ibumu juga demikian, dengan tidak melihat wajahmu dia ingin tetap bisa “melihatmu” ”, kata Sunako.
Sunako lalu menyerahkan jubahnya pada Kyohei.
Kyohei bisa memakai jubah itu untuk menemui ibunya agar ibunya tak perlu melihat wajahnya.
Kyohei pergi ke ruang perawatan ibunya. Saat ibunya bangun kyohei disana dengan memakai jubah Sunako. Dia bicara dengan posisi miring agar ibu tidak perlu takut melihat wajahnya. Dia ingin mencoba mengerti ibunya dan menunggu sampai ibunya benar-benar siap melihat wajahnya lagi.
Kyohei berkata jika ibunya telah pulih dia ingin pergi ke “bukit keberanian” dengan ibu juga ayahnya.
Ibunya terharu, dia memeluk kyohei sambil menangis.Mereka menangis bersama.
Kyohei sedang bahagia, dia ingin mengembalikan jubah sunako sambil meminta maaf kepada Sunako. Kyohei sadar waktu itu dia pasti mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati Sunako. Dia masuk ke kamar Sunako dan langsung memberi hormat untuk meminta maaf. Ternyata kamar Sunako tidak ada di kamarnya. Barang-barang pribadi sunako juga sudah tidak ada di sana. Kyohei tersentak.
Bibi Nakahara datang dan menjelaskan Sunako pulang ke Hokkaida. Kyohei langsung berlari keluar dengan panik, tapi Sunako tak terkejar. Dia di jalan malah menabrak seorang lelaki kulit hitam...
Bel berbunyi, ada tamu yang datang yaitu Tamao dengan Noi.Tamao-chan ingin mengklarifikasikan kejadian kencan mereka kemaren sore. Tapi Ranmaru sepertinya masih takut akan kegagalan. Dia masih menghindar.
Kebetulan Bibi Nakahara dan Takeru pulang dari luar negeri. Untuk membuat cemburu Tamao-chan, Ranmaru spontan memeluk bibi nakahara dan menyebutnya Darling dan menyebut Takeru itu anaknya.
Bibi Nakahara kontan marah dipeluk Ranmaru, apalagi dipanggil Darling, sebutan kesayangan mendiang suaminya padanya. Ranmaru langsung mencari akal dan pura-pura kreasukan arwah mendiang suami Bibi Nakahara. Ranmaru tiba-tiba bisa berlaku dan berkata-kata mesra mirip seperti mendiang suaminya dulu. Dia juga memanggil sunako keponakannya dan menanyakan hewan piaraannya yang dulu, Sunako terkejut. Semua orang juga terkejut menyangka Ranmaru kerasukan arwah suami Bi nakahara, hanya Kyohei yang tidak percaya.
Takeru sangat bahagia mengira ayahnya “hidup” lagi. Ranmaru lalu memanggil Takeru dengan panggilan kesayangan “mushroom”. Bibi Nakahara sempat aneh tapi kemudian dia berkata pada Takeru bahwa itu panggilan kesayangan ayahnya untuk Takeru. Takeru begitu senang dan bahagia. Kyohei sebal dan tetap tak percaya.
Yuki dan Takenaga menemui Sunako. Mereka heran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Kyohei. Sunako-chan tidak berani menjawab. Dia ingat Kyohei berkata ia tidak boleh bercerita kepada siapaun. Kyohei kebetulan melihat mereka. Kyohei berkata agar mereka jangan memaksa Sunako berbicara.
Biar dia yang menjelaskan langsung.
Saat makan bersama. Ranmaru masih menunjukkan kemesraan dengan Takeru. Mereka bertiga bagai keluarga, Takeru ingin mereka sekeluarga bertiga pergi melihat festival di Cina. Kyohei jadi sebal melihatnya (nganggep ranmaru penipu atau mungkin inget kegagalannya dengan keluarganya). Dia tiba-tiba tidak mau makan.
Bibi Nakahara merasa heran, dia menanyakan tentang Kyohei ke teman-temannya.
Takeru senang dimanjakan Ranmaru seperti ayahnya, ranmaru juga memakaikan baju Takeru.
Tahu Kyohei tadi tidak makan Sunako membawakan onigiri dan sup ke kamar Kyohei (baik banget Sunako).
Kyohei ternyata tidak ada di kamar. Sunako menaruh makanan di mejanya lalu dia melihat secarik kertas bertuliskan alamat rumah sakit.
Kyohei ternyata ada di ruang tengah. Bibi Nakahara memanggilnya untuk bicara. Bibi Nakahara akhirnya tahu apa yang menimpa kyohei. Dia lalu menasehati kyohei. Kadang ada sesuatu yang tidak tampak jika dilihat tapi kita mempercayainya itu ada (seperti kasih sayang ibu ke anak mungkin). Kyohei diminta untuk mengerti ibunya. Dia harus mencari ahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi.
Sunako melihat kyohei bicara dengan Bibi Nakahara. Sunako bertekad untuk mencari tahu sendiri tentang Ibunda Kyohei.
Kyohei lalu pergi ke kamarnya, dia senang tahu Sunako telah menyiapkan makanan di meja. Kyohei lalu sadar dia kehilangan kertas alamat rumah sakit ibunya.
Sunako datang ke rumah sakit sendirian. Saat dia akan membuka pintu kamar ibunda kyohei. Kyohei ternyata telah ada dibelakangnya mencegahnya. Kyohei tidak berharap Sunako melakukan apa-apa dan ikut campur urusannya. Yuki dan Takenaga pun datang bersama Kyohei. Tiba-tiba ayah kyohei muncul.
“Bukankah kau sudah kularang menemui ibumu?”, kata ayahnya pada kyohei (duh kasian sampe segitunya). Kyohei berkata dia juga tidak bermaksud menemui ibunya.
Kyohei langsung pergi dengan perasaan kesal juga menderita.
Yukinojo dan Takenaga berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dari ayahnya Kyohei. Mereka merasa ibunda kyohei begitu bahagia saat bertemu kyohei. Tidak mungkin dia menolak bertemu kyohei. Ayagnya berkata bahwa dari dulu kyohei lahir, mereka menyayanginya tidak pernah menolaknya. Ayahnya merasa dia yang bersalah. Saat istrinya menderita stress, dia terlalu sibuk sehingga tidak bisa memperhatikan istrinya. Mamanya kyohei tidak hanya stres karena kyohei yang nakal tukang berantem dan terlalu banyak penggemar. Tapi keluarganya suka mengeluarkan kata-kata miring dan menganggap wajah kyohei tidak mirip orang tuanya sendiri. Sejak itulah dia yang stress tambah “gila” dan trauma melihat wajah kyohei.
Sunako masuk ke kamar perawatan menemui mama kyohei. Sunako bertanya bagaimana rasa masakan ebi furai buatan kyohei. Ibunya berkata enak. Sunako lalu berkata bahwa ada sesuatu yang tidak perlu dilihat tapi kita percaya itu ada seperti rasa makanan. Rasa tidak bisa dilihat tapi kita percaya.
Yuki dan Sunako menemui Kyohei di kamarnya. Mereka memceritakan apa yang didengar dari ayah Kyohei. Mereka ingin kyohei mau memberi kesempatan pada ibunya untuk terbiasa lagi padanya sedikit demi sedikit. Kyohei rupanya masih terpukul, dia tidak mau mendengar apapun dan meminta mereka semua keluar dari kamar. Sunako kesal pada Kyohei yang keras kepala dia lalu memantrai dirinya sendiri dengan mengatakan kepada dirinya sendiri “Sunako jelek, sunako jelek, sunako jelek”
Dia lalu mendapat kekuatan dan menantang kyohei berkelahi.
Saat kekuatannya habis dia kembali berkata pada Kyohei.
Dia percaya ibu Kyohei bisa berubah
“Aku bisa berubah sedikit demi sedikit bukan karena kalian memaksaku jadi lady tapi karena kalian berusaha mengerti aku”, kata Sunako. Sunako berharap kyohei juga mau mengerti ibunya.
Tapi dasar kyohei yang keras kepala dan yang lagi lagi ga mood.Dia mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati sunako. Dia bilang dia bukan mau mengerti Sunako hanya karena ingin ga bayar uang kos.
“Lagian jadi lady emang lebih bagus kan daripada kamu jadi cewek horor seperti itu”, kaa kyohei sengak.
Sunako menangis dia lalu lari keluar kamar. Sunako pergi ke kamarnya dia menangis dan curhat pada si torso Hiroshi-kun
“Dulu dia bilang menyukaiku menjadi diriku sendiri apa adanya. Ternyata itu cuma bohong”, keluh Sunako menangis sambil memeluk hiroshi-kun.
Ranmaru, Bibi dan Takeru pulang dari Cina. Begitu pulang Ranmaru mendapat telepon dari pacar gelapnya. Dia langsung menanggapi telepon pacarnya dan langsung lupa dia sedang berpura-pura. Yuki mengingatkannya, lalu Ranmaru pura-pura lagi kerasukan arwah. Takeru sadar bahwa ayahnya hanya akan sementara di tubuh Ranmaru, karena iu bukan tubuh ayahnya tapi tubuh ranmaru.
Takeru sedih lalu pergi ke kamarnya menangis. Kyohei datang menghiburnya.
Ternyata Bibi Nakahara telah tahu bahwa Ranmaru berpura-pura. Awalnya dia percaya tapi Pak Nakahara biasa memanggil Takeru “Marshmalow-kun” bukan “Mushroom”. Bibi Nakahara hanya tak tega melihat anaknya begitu ingin bersama ayahnya.
Takeru kembali ke ruang tengah. Lalu keajaiban terjadi Ranmaru kali ini benar kemasukan arwah Pak Nakahara.
Dia menyapa Takeru dengan “marshmalow-kun”. Ketiga keluarga bereuni dan berpelukan.
Takeru sedih karena ayahnya hanya akan sementara bersamanya. Tapi ayahnya menghiburnya karena ayah tetap akan ada di hati Takeru. Takeru pun mengerti dan berkata mulai saat ini dia yang akan menjaga ibunya. Kyohei merenung mendengar perkataan Takeru.
Kyohei lalu pergi ke “Bukit Keberanian”, dia merenung sendirian. (Takeru anak kecil aja mau ngelindungi ibunya masa dia ngga).
Sunako datang menyusuk ke bukit. Di bicara dari balik pohon.
“Kadang-kadang kita bisa melihat sesuatu yang tidak tampak oleh mata. Dulu karena aku tidak melihatmu justru aku bisa melihat kebaikan hatimu. Mungkin ibumu juga demikian, dengan tidak melihat wajahmu dia ingin tetap bisa “melihatmu” ”, kata Sunako.
Sunako lalu menyerahkan jubahnya pada Kyohei.
Kyohei bisa memakai jubah itu untuk menemui ibunya agar ibunya tak perlu melihat wajahnya.
Kyohei pergi ke ruang perawatan ibunya. Saat ibunya bangun kyohei disana dengan memakai jubah Sunako. Dia bicara dengan posisi miring agar ibu tidak perlu takut melihat wajahnya. Dia ingin mencoba mengerti ibunya dan menunggu sampai ibunya benar-benar siap melihat wajahnya lagi.
Kyohei berkata jika ibunya telah pulih dia ingin pergi ke “bukit keberanian” dengan ibu juga ayahnya.
Ibunya terharu, dia memeluk kyohei sambil menangis.Mereka menangis bersama.
Kyohei sedang bahagia, dia ingin mengembalikan jubah sunako sambil meminta maaf kepada Sunako. Kyohei sadar waktu itu dia pasti mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati Sunako. Dia masuk ke kamar Sunako dan langsung memberi hormat untuk meminta maaf. Ternyata kamar Sunako tidak ada di kamarnya. Barang-barang pribadi sunako juga sudah tidak ada di sana. Kyohei tersentak.
Bibi Nakahara datang dan menjelaskan Sunako pulang ke Hokkaida. Kyohei langsung berlari keluar dengan panik, tapi Sunako tak terkejar. Dia di jalan malah menabrak seorang lelaki kulit hitam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar