Welcome text
Senin, 09 Januari 2012
Fell in love with the beautifull sight
Title : Fell in love with the beautifull sight
Rate : PG 15
Genre : Romance
Cast :
Admin YoonKyu As Cho YoonKyu
Hangeng SUJU as him self
Lee Soon Jae as Him self
Fiction cast as Arlene Zhang
Note :
Thanks to sjff, dengan ikut audisi admin aku jadi usaha untuk buat FF dengan cast selain Tuan Ikan kesayanganku.
Mianhae kalau jelek dan masih banyak typo, NO BASH please. gomawo ^^
*deep bow
~Enjoy reading..~
Sinar mentari masih nampak malu malu memancarkan sinarnya.
Seorang Yeoja duduk di bangku taman seorang diri..
Dengan headset di telinganya, matanya terpejam.. terlihat sangat menikmati alunan musik yang berasal dari Ipod di tangannya.
Rambut sebahunya tersibak lembut , seiring berhembusnya angin pagi…
Wajahnya nampak memerah diterpa sinar matahari pagi,..
***
~Cho YoonKyu pov,
Tuhan,..Selamat pagi. Terima kasih telah memberikan berkatmu padaku di pagi ini.
Aku masih bisa merasakan segarnya udara pagi,
Aku masih bisa merasakan hembusan angin lembut di pagi ini,
Aku, masih bisa merasakan hangatnya sinar matahari pagi,
Langit,..pasti berwarna biru cerah saat ini dan, awan putih bergulung di langit menghiasi langit seperti gula gula kapas yang begitu lembut..
Kau sungguh Maha Baik.
GDUBRAAAAAAAAKK!!!!!
Aaaah ada yang jatuh..
“Ohm. Gwenchanna ?”
“HEI! KAU! Kalau meletakkan barang jangan di jalan! Ini bisa menyebabkan orang celaka tau!!!”
Mwo? Seorang namja rupanya. Aigoo dia pasti tersandung tongkatku atau.. keranjang bungaku.
Aksen koreanya aga aneh, apa dia orang asing ?
Lagi lagi aku ceroboh dan mengakibatkan orang celaka karenanya.
“Gyaaaaaaaa!!! “
Gubraaak!!!
“Mi.. Mi..Mianhae,..aku..aku tidak sengaja..”
“Apa kau BUTA! Jangan sentuh aku!”
Huaaa eottohke, aku malah jatuh menimpanya..
“Mi..Mianhae.. kau benar.. aku memang buta. Mianhae menyusahkanmu. Eh bisa kubantu sesuatu?”
“Jadi…kau benar benar buta?”
“nde~..jeongmal mianhae. Karena kecerobohanku, kau jatuh ..apa kau terluka?”
“AH..sudahlah. Aku tidak apa apa. Lain kali kalau di tempat umum sebaiknya kau lebih waspada dan hati2 meletakkan barang! Jangan sampai orang lain celaka.”
“Ne~..arraseo. sekali lagi maafkan aku.”
Tuhan, lagi lagi aku meyusahkan orang.. ampuni aku Tuhan. Tolong lain kali ingatkan aku agar tidak ceroboh dan menyusahkan orang lain lagi.
Kuraba perlahan sekitarku untuk mencari tongkat dan keranjang bungaku.
Ugh.. ini pasti sudah siang. Aku bisa terlambat mengantar bunga bunga ini untuk ajjuma.
~Han Geng pov,
Hmm lari pagi sebentar sebelum beraktifitas akan membuat tubuh lebih sehat dan aktifitas akan lebih lancar nantinya.
Tapi..lariku terhenti karena pemandangan yang ada di depanku.
Sesosok, yeoja dengan mata terpejam dan senyum tersungging di bibirnya sedang duduk di bangku taman, dari wajahnya yang kemerahan nampak kebahagiaan tersirat disana. Nampaknya Dia benar benar menikmatinya. Suasana pagi di taman ini.
GDUBRAAAAAAAAKK!!!!!
Aiiish Siaaaal apa ini ??? Keranjang bunga??? Mengapa bisa ada disini sih?!
“Ohm. Gwenchanna ?”
Yeoja itu nampak cemas. Bola matanya bersinar sangat indah. Percampuran Turqoise, kehijauan, dengan sedikit sentuhan kebiruan. Seperti warna lautan berpasir putih. Apakah… matanya itu asli?
Aiish.. aku merasakan wajahku memanas seketika.
“HEI! KAU! Kalau meletakkan barang jangan di jalan! Ini bisa menyebabkan orang celaka tau!!!”
Seketika itu Ia terhenyak dan bergegas terhuyung huyung menghampiriku dan..
Gubraaak!!!
“Mi.. Mi..Mianhae,..aku..aku tidak sengaja..”
“Apa kau BUTA! Jangan sentuh aku!”
Aku ini.. bukan orang yang mudah melakukan skinship dengan orang lain. Apalagi seseorang yang tidak kukenal.
“Mi..Mianhae.. kau benar.. aku memang buta. Mianhae menyusahkanmu. Eh bisa kubantu sesuatu?”
Jadi.. Yeoja ini benar benar buta? Kulambaikan tanganku di depan wajahnya yang pucat itu. Namun tidak ada reaksi dari mata indahnya.
“Jadi…kau benar benar buta?”
“nde~..jeongmal mianhae. Karena kecerobohanku, kau jatuh ..apa kau terluka?”
Sepertinya, dia benar benar tidak sengaja. Dan.. wajahnya nampak sangat khawatir dan ketakutan.
“AH..sudahlah. Aku tidak apa apa. Lain kali kalau di tempat umujm sebaiknya kau lebih waspada dan hati2 meletakkan barang! Jangan sampai orang lain celaka.”
“Ne~..arraseo. sekali lagi maafkan aku.”
Aku ragu apakah akan membantunya berdiri. Tapi..ah tidak, aku tidak bisa begitu saja menyentuh orang asing.
Tiba tiba, tangannya nampak meraba meraba mencari sesuatu. Hmm apa dia mencari tongkat itu? Dengan kaki ku kudorong sedikit tongkat itu agar teraba oleh tangannya.
Baju putihnya tampak sedikit kotor karena terjatuh terpeleset saat akan menolongku. Perlahan Ia mengambil keranjang bunga yang menyebabkanku jatuh tadi dan melangkah pergi dengan tongkatnya.
Sungguh sayang,..Yeoja secantik itu harus kehilangan penglihatannya.
***
“Kau darimana ? Aku menunggumu sarapan kau malah menghilang pagi pagi.”
“Ah..aku hanya lari pagi hyung. Kajja kita sarapan. Hajjiman, apa heebum sudah kau beri makan? Kenapa dia mengikuti mu terus?”
“Wah iyya aku lupa kau juga belum makan ya heebum, .. ige makanlah, jangan menempel di kaki terus kau bisa terinjak.”
“Aiish..kau ini sering lupa memberinya makan! Tuan, macam apa itu..”
“Ah..sudah jangan cerewet kita makan saja.”
“Mana yang lain?”
“Mereka mungkin ikut Siwon ke gym. Hmm perlu latihan fisik untuk koreografi kita yang baru nanti.”
“Hmm benar.. tentu saja, makanya Hyung kau juga harus sering lari pagi atau pergi ke gym.”
“Kau kan tahu, sejak cedera kakiku tidak sekuat itu. Jadi aku tidak bisa sering sering ke gym.”
“nde~..bagaimanapun kau juga sudah kerja keras kok untuk tetap dance dengan bagus.”
Masih terbayang di benakku kecelakaan yang menimpa Heenim Hyungku. Aku merawatnya di rumah sakit .
Andai aku yang ada pada kondisi seperti itu, aku pasti tidak sanggup melanjutkan schedulle latihan dance kami yang begitu padat.
Tapi, Uri heenim sangat gigih walaupun ada plat sebesar itu ditanam di kakinya Ia masih saja kerja keras untuk perform dan menyesuaikan diri dengan dance kami.
Sosoknya yang penuh dedikasi, begitu kukagumi. Dibalik wajah cantiknya yang membuat iri Yeoja , dia adalah pekerja keras dan sangat gigih. Dan..dia adalah orang terdekatku di Dorm ini.
Sampai saat ini, aksen koreaku masih aneh karena logat Beijingku lebih kental. Dan terkadang ada kata kata, yang masih salah pelafalannya. Tapi, Hyung ku ini tidak pernah sekalipun mencela gaya bicaraku, kecuali yah..tentu saja beberapa kata kata jorok yang aku tidak tahu artinya sering Ia ajarkan padaku dan membuatku sering mendapat malu karenanya. Dasar.
“Hyung,.. setelah latihan nanti, bolehkah aku jalan jalan sebentar?”
“Coba kita lihat nanti, lebih baik tanya manajer dulu. Memang nya kau mau kemana?”
“Ah.. aku hanya mau mengunjungi seseorang.”
“Aiggoooo apakah seorang Yeoja?? Ajak aku ya..? Ya? Jebaaal.”
“Aiish Hyung, bukan Yeoja tapi kakek kakek.”
“Huh! Untuk apa menemui kakek kakek dasar aneh.”
“hahahah.. makanya aku tidak mengajakmu.”
Aku sering heran dengannya. Dengan tampang cantik begitu suka sekali menggoda Yeoja dan banyak juga yang terpesona dengannya, apa nanti yeojachingunya tidak minder karena kalah cantik?
~Cho YoonKyu pov,
“Kau terlambat lagi!! Kemana saja, aku kewalahan mengatur semua bunga ini.”
“Mianhae.. ajjuma. Ada insiden kecil.”
“Apa itu, apa kau baik baik saja? “
“nde~ jangan khawatir. Aku baik baik saja. “
Aku, bekerja paruh waktu membantu ajjuma di toko bunga. Sebenarnya aku bukannya orang yang tidak berkecukupan, kedua orangtuaku pengusaha sukses di Singapura. Karena itulah mereka sering kesana dan meninggalkanku di rumah megah dengan pelayan pelayan membosankan.
Dengan kondisiku yang buta aku makin kesepian di rumah. Ajjuma ini, adalah pemilik toko yang selalu menyetok bunga ke rumahku.
Ia sangat menyayangiku bagai anak sendiri. Karena Ia hidup sebatangkara setelah suaminya meninggal kecelakaan dia bahkan tidak punya anak.
Jadilah,..aku curhat padanya soal rasa sepiku,dan Ia mengijinkanku mengobrak abrik tokonya. Hahahah itu pada awalnya.
Tapi, kemudian Dia-lah yang membimbingku, melatihku agar mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Aku bahkan bisa jalan jalan sendirian sekarang dan naik bus umum sendiri.
“Ajjuma, apakah.. bunga yang ini kutaruh di rak depan?”
“nde~.. yang itu kau atur di rak depan. Letakkan di sebelah kanan ya, di dekat guci besar itu.”
“Arraseo,..Ajjuma.”
Aku membedakan, jenis jenis bunga di toko dengan mencium wanginya. Walau tanpa penglihatan, tapi dengan menghafal harumnya aku bisa membantu ajjuma. Sekali lagi dia dengan sabar mengajariku.
Hmm..mataku terasa sedikit pedih dan wajahku terasa hangat, pasti sinar matahari sudah mulai terik .
“Kau ? Bekerja disini ?”
Suara ini, aku seperti pernah mendengarnya. Aksen Koreanya yang aneh. Aaah.. namja di taman itu.
“Ah.. kau.. Namja di taman itu kan? Anyeong..apa kau hendak membeli bunga?”
“Anniya. Aku hanya melihatmu secara tidak sengaja jadi aku mampir.”
“Ah.. begitu rupanya. Kalau begitu tunggu sebentar..ah.. ini dia”
“Ige? Bunga?”
“nde~..Chrysanthemum . melambangkan persahabatan. Dan..aku minta maaf karena aku ceroboh kau jatuh saat di taman.”
“Mwo? Ah.. ne~. Gomawo. “
“Dan.. ini satu lagi.”
“Mawar..putih..??”
“Ne~.. berikan pada Yeojachingumu. Itu melambangkan cinta sejati, ucapan adalah Doa jadi, kalau kau mengatakan padanya sambil memberikan bunga itu, maka Tuhan akan mendengarnya dan menjadikan kekasihmu itu sebagai cinta-mu yang sejati. “
“ck ck ck.. jadi, sekarang kau memaksaku membeli bunga?”
“Oh.. Anniya.. tidak sama sekali. Itu untukmu. Anggap sebagai permintaan maafku karena menyusahkanmu.”
“Ah..sudahlah.Aku tidak perlu semua ini.Aku ..juga tidak terluka kok.”
“Andwe! Kau harus menerimanya. Aku..memaksamu.”
Tiba tiba dia menarik tangannya . Omo apa aku menyinggung nya?
“Aku tidak biasa disentuh orang asing. Apalagi Yeoja.”
“Oh.. ne~..mianhae. Baiklah. Ehm bawalah bunga bunga itu ya. Aku..harus ke dalam membantu ajjuma.”
Hmmm..namja yang aneh. Tapi tangannya terasa begitu hangat. Seperti apakah wajahnya ?
~Han Geng pov,
Tatapanku tertuju pada sesosok Yeoja di depan toko bunga. Itu kan Yeoja buta itu.
“Ige? Bunga?”
“nde~..Chrysanthemum . melambangkan persahabatan. Dan..aku minta maaf karena aku ceroboh kau jatuh saat di taman.”
Memberiku bunga untuk minta maaf. Hah, masih ada juga Yeoja yang memikirkan hal seperti itu.
“Mwo? Ah.. ne~. Gomawo. “
“Dan.. ini satu lagi.”
“Mawar..putih..??”
“Ne~.. berikan pada Yeojachingumu. Itu melambangkan cinta sejati, ucapan adalah Doa jadi, kalau kau mengatakan cinta padanya sambil memberikan bunga itu, maka Tuhan akan mendengarnya dan menjadikan kekasihmu itu sebagai cinta-mu yang sejati. “
Hmmm jadi dia ini gadis cerdas. Pertama member bunga untuk permintaan maaf dan sekarang, secara tidak langsung memaksaku membeli bunga. Tapi, Aku kan tidak punya kekasih.
“ck ck ck.. jadi, sekarang kau memaksaku membeli bunga?”
“Oh.. Anniya.. tidak sama sekali. Itu untukmu. Anggap sebagai permintaan maafku karena menyusahkanmu.”
“Ah..sudahlah.Aku tidak perlu semua ini.Aku ..juga tidak terluka kok.”
“Andwe! Kau harus menerimanya. Aku..memaksamu.”
Tangannya, meraba mencari tanganku dan menyelibkan tangkai bunga itu padaku. Begitu lembut, dan hangat. Jari jari nya pun panjang dan lentik terawat rapi. Bukan seperti Tangan seorang pekerja keras.
Plasssh..
Wajahku memanas. Sial, untung dia buta, kalau tidak Dia pasti melihat wajahku yang merah.
“Aku tidak biasa disentuh orang asing. Apalagi Yeoja.”
“Oh.. ne~..mianhae. Baiklah. Ehm bawalah bunga bunga itu ya. Aku..harus ke dalam membantu ajjuma.”
Kuamati sosoknya sampai hilang masuk ke dalam toko. Ahh..apa sekarang ini saatnya memikirkan hal hal romantis. Tidak.
***
“Kau baru datang .. Apa itu yang kau bawa ? Kenapa bawa bunga sebanyak itu?”
“ah.. ini seseorang memberinya untuk minta maaf padaku.”
“Hahahahha… pasti dia Yeoja kan? Mana mungkin pria memberimu bunga ? Akan mengerikan jadinya.”
“Aaah Kakek kenapa bicara ngawur, seperti itu ah..”
“Kau sudah jarang kemari, .. apa kau melupakan kakek tua ini?”
“Anniya kakek, kau tahu schedulle tour sangat padat.”
“Ya..ya.. artis sepertimu memang selalu saja sibuk..”
“Bagaimana kesehatanmu kek.. jantungmu tidak kambuh lagi kan?”
“Hahahaha.. kau lihat aku saja masih bisa memainkan saxophone tua ini dengan begitu lantang. Mana mungkin aku jantungan.”
“Hahahahahaah syukurlah..”
Kakek Lee Soon Jae namanya. Aku.. menemukan eh.. bukan aku bertemu dengannya karena kebetulan di depan sebuah supermarket.
Dia terkena serangan jantung mendadak kala itu, dan aku mengantarnya ke rumah sakit.
Semenjak itu, kami menjadi dekat. Aku sering diam diam menyamar mengunjungi café tua ini.
Disini sepi karena pengunjungnya rata rata kakek kakaek dan para orang tua. Jarang anak muda berada disini, namun mengobrol disini dengannya membuatku ringan dan merasa lebih baik.
Karena kesibukan tour belakangan ini, aku sudah jarang berkunjung ke sini. Tapi tampaknya, suasana café tampak lebih baik, bahkan lebih ramai.
“Café ini semakin ramai ya kek,..tidak seperti dulu. Hmm bisnis kecil kakek berkembang sampai begini, kakek hebat masih bisa bersaing dengan café untuk anak muda.”
“Hahahahhaha.. semua ini.. karena gadis itu. Dia, yang membuat orang orang nyaman berkunjung ke sini dan membuat café ini lumayan ramai.”
“Seorang.. gadis??”
“Geurae.. dia buta. Tapi, kau tahu permainan piano nya sangaaat bagus. Kadang dia memaksaku meniup saxophone tua ini, untuk ,mengiringi pianonya, dan sambutan pengunjung sangat luar biasa.”
“Wah..wah.. dia pasti gadis yang luar biasa.”
“Hmm.. dia sangat cantik, ah.. benar kenapa tidak kukenalkan saja kau padanya? Tinggalah dulu.. kurasa sebentar lagi dia datang.”
“Ah.. mianhae kakek, aku tidak bisa. Aku harus latihan..”
“Wah..sayang sekali… padahal aku ingin kau melihatnya. Dia sangat berbakat, dan cantik. Hanya sayang dia buta.”
“Tunggu, kakek bilang dia buta..?”
“Ya.. benar..dia buta..”
Mungkinkah.. itu.. ah tidak mungkin. Mana ada kebetulan yang seperti ini.
“Baiklah kakek.. bunga bunga ini untuk kakek saja. Bagus juga untuk memperindah café.Aku pergi dulu kek..”
Aku masih memikirkan ucapan kakek itu. Seorang gadis buta yang cantik, bermain piano..? Tapi, tangan gadis itu panjang dan lentik. Sebenarnya, cocok sekali untuk seorang pianis.
Aiiish kenapa aku jadi kepikiran Yeoja itu sih ? memangnya seorang pegawai toko bunga, bisa main piano?
Tek..tek,.tek..
Terdengar suara ketukan tongkat yang semakin mendekat. Aku ingat suara ketukan tongkat ini..Tunggu apa aku harus berbalik dan memastikannya ?
~Cho YoonKyu pov,
Apakah kakek sudah menungguku ? Sore ini tiba tiba hujan, jadi perjalananku aga lebih lama dari biasanya.
Aku juga tidak bisa meminta sopir mengantarku kesini. Bagaimana kalau mereka mengadu padad Eomma ? Aissh bisa bisa aku tidak bisa mengunjungi kakek lagi.
“Kau??!! Jadi.. benar kau pianis itu ??”
Suara ini.. bukankah ini namja yang tadi ? Kenapa dia juga di café ini?
“Mwo? Pianis? Ah… nde~..aku pianis nya.”
“Sebenarnya pekerjaanmu ada berapa macam sih? Sore begini, masih bekerja di café?”
“Oh.. ini,aku tidak dibayar ko. Aku bermain piano disini untuk menemani kakek.”
“Mwo? Jadi,..kau juga kenal kakek pemilik café ini ?”
“Nde~, dia salah satu pelangganku. Setiap ke kuburan istrinya, dia akan membeli bunga di toko kami.”
“Aah jadi begitu…rupanya”
“Kau sendiri ? Kenal dengan kakek ?”
“Ehm..itu aku menolongnya waktu sakit jantung.”
“Waaah kau sungguh baik hati.”
Tanpa sadar..aku meraba untuk menggenggam tangannya, mengucapkan terima kasih.
“Hei apa kubilang tadi, untuk jangan sembarangan menyentuhku?”
“Oh.. mianhae. Kalau begitu aku akan bersiap siap, apa..kau mau pergi?”
“Ehm,..tidak. Kuputuskan untuk menonton mu sebentar.”
Sebenarnya, siapa namja ini ya ? Kenapa aksen koreanya aneh ? dan kenapa dia ingin melihatku bermain piano?
***
~Han Geng pov,
Penuh percaya diri dan keanggunan, Yeoja itu.. melangkah mantap menuju piano kuno di sudut café.
Raut wajahnya bersinar lembut, kali ini matanya berkilau kehijauan memantulkan cahaya lampu temaram sudut café.
Apabila orang sekilas melihatnya, tidak aka nada yang menyadari bahwa dia buta.
Denting piano, mengalun perlahan.. nada demi nada mengalun begitu merdu bagai seorang pemain piano professional.
Pengunjung café yang hadir, tampak terhanyut menikmati alunan nada yang mengalun..lembut penuh perasaan.
Dia..pasti bukan gadis biasa. Siapa sebenarnya dia ?
***
“Hyung! Sudah satu minggu ini kau sering terlambat! Aiiish… bersyukurlah kau eteuk hyung sudah langsung ke sukira. Kalau tidak kau pasti sudah diomeli habis habisan! Bisa bisanya kau membolos latihan hari ini. Manajer bahkan tidak bisa menghubungi ponselmu.”
“Itu… aku… ada keperluan mendadak. Lain kali aku tidak akan begini lagi.”
“Tapi, hyung… kita sebentar lagi akan tour Super junior-M ke Taiwan. Jadi, minggu ini adalah latihan terakhir. Kau tidak bisa membolos latihan.”
Kuhempaskan tubuhku, di tempat tidur. Huuufth……
Nyaris tidak kuperhatikan teguran Donghae. Dimataku masih terbayang sosok Yeoja itu .. saat menata bunga di toko itu. Kulit putih nya yang terkena sinar matahari, rambut panjangnya yang hitam, pipinya yang kemerahan, dan matanya yang begitu indah.
Berikutnya yang terbayang adalah saat dia bermain piano, sungguh anggun dan menawan. Butiran air mata yang mengalir saat bernyanyi sambil memainkan piano tua itu membuatnya sangat cemerlang dan indah dilihat. Dia.. cantik sekali.
Aku penasaran, apakah dia buta sejak lahir, atau ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa melihat. Yeoja seperti apa dia? Aku harus mengetahuinya.
***
~Cho YoonKyu pov,
“Aku perlu bunga untuk menjenguk orang sakit. Bunga seperti apa yang cocok ?”
Namja ini lagi rupanya.
“ Ige,.. mawar kuning. Biasa untuk menjenguk orang sakit.”
“Ehm, apa kau buta sejak lahir?”
“Anniya, ini karena kecelakaan.”
“Jadi, tadinya kau bisa melihat?”
“Ne~.. mobilku terbalik saat berusaha menghindari pengendara sepeda motor yang ugal ugalan.”
“Mwo? Jadi kau mengendarai mobil?”
“geurae, namjachinguku yang mengemudikannya.”
“Apa dia, baik baik saja?”
“Ya, dia tidak terluka serius. Hanya seminggu di rumah sakit.”
“Lalu,.. sekarang kemana dia?”
“ Saat tau bahwa aku buta dia meninggalkanku dan menikah dengan orang lain.”
“Mworago?? Kau membiarkannya?”
“Lalu apa aku harus bagaimana? memaksanya menerimaku yang buta?”
“Apa tidak ada harapan untukmu sembuh dari buta? Maksudku apa kau benar benar tidak akan bisa melihat lagi?”
“Oh… itu, sebenarnya bisa saja dioperasi dengan kemungkinan sembuh 10%. Tapi, aku tidak mau kecewa lagi. Lagipula dengan keadaan ini, aku bisa melihat hal lain.”
“Hal lain apa?”
“Ketulusan orang. Karena aku buta, aku jadi lebih peka dan aku bisa menilai ketulusan orang.”
“Oh,..begitu rupanya. Tapi, kau sangat berbakat dalam music. Kalau kau menjalani operasi, bukankah kau bisa mengembangkan bakatmu itu.”
“Entahlah, aku tidak tahu. Orangtuaku, lebih sering berada di Singapore di rumah aku hanya dengan pelayan dan perawatku yang bahkan tidak bisa menikmati music yang aku mainkan. Hanya di tempat kakek, aku merasa bisa merasa hidup.”
“Kalau begitu, kau bisa lakukan demi kakek. Kakek hanya hidup seorang diri setelah istri dan anaknya meninggalkannya. Kalau kau bisa melihat, tidakkah kau berpikir dirimu bisa lebih bermanfaat untuk orang lain ? Mungkin bukan untuk orang lain, tapi untuk ajjuma atau untuk kakek. Gunakanlah 10% kemungkinan itu, untuk membuatmu lebih hidup dengan membantu orang di sekitarmu dengan penglihatanmu.”
“Aku,..tidak berpikir sampai begitu. Tapi, bagaimana kalau gagal ? Bagaimana kalau aku tetap tidak bisa melihat ?”
“Kalau itu terjadi,.. tidak akan ada penyesalan kan? Toh, kau sudah bisa mandiri selama ini. Tetapi apa kau pernah bayangkan kalau kau ternyata bisa sembuh dan bisa lebih membantu orang yang kau sayangi, tapi kau tidak melakukannya hanya karena takut gagal? Kau akan menyesalinya.”
Tiba tiba,sepasang tangan yang hangat meraih tanganku dan ..
“Satu hal lagi, aku akan menunggumu di café kakek. Setelah operasi, datanglah kesana. Tidakkah kau ingin melihat wajah tampanku?”
“Err bukankah kau tidak biasa skinship dengan orang lain?”
“Ehm.. ini pengecualian.Entah kenapa Aku ingin memberi semangat padamu.”
“Wae..? aku bukan siapa siapa bagimu.”
“Geurae, hanya saja aku ingin melihatmu bisa melihat lagi dan melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain , kau juga bisa lebih mengasah bakatmu di bidang musik.”
Seperti apakah namja di depanku ini ? Kenapa dia begitu peduli padaku?
Melakukan hal yang berguna untuk orang lain setelah penglihatanku kembali ? Aku sama sekali tidak memikirkannya.
Aku terlalu kecewa dengan pengkhianatan Ji hoon, rasa kesepian tanpa eomma dan appa.
Aku terlalu sibuk dengan apa yang aku rasakan. Bahkan membantu Ajjuma di toko bunga ini, aku hanya memikirkan bagaimana cara menghilangkan rasa kesepian dan bosanku demikian juga dengan membantu di café kakek. Aku bahkan tidak memikirkan apa sesungguhnya yang dirasakan ajjuma. Tapi sepertinya namja ini tulus. Tapi,.. apa aku bisa mempunyai keberanian untuk mencoba operasi?
“Ini uang untuk bunga ini. Aku pergi dulu. Berjuanglah, kumpulkan keberanianmu , sembuhkan matamu dan.. Aku akan menunggumu di café itu. Arra?”
Aku, sebenarnya ingin bisa melihat seperti apa dirimu. Kudengar langkah kaki pergi meninggalkan toko.
Hmm..apakah aku harus mencoba operasi?
***
3 bulan kemudian…
~Han Geng pov,
Tidak terasa, sudah 3 bulan Yeoja itu menghilang. Ajjuma di toko bunga, hanya mengatakan orang tuanya menjemputnya ke Singapura.
Kakek juga hanya mendapat telpon perpisahan dari Yeoja bermata Kristal itu. Huuufth, jadi..hanya begini sajakah ? Entah kenapa aku merindukannya. Permainan pianonya, tatapan matanya yang bersinar indah, rambut nya yang tergerai halus, wajah pucat nya, dan senyum malaikat itu..
Arrrgh, aku bisa gila. Dia bahkan tidak meninggalkan pesan apa pun untukku, jadi apa yang bisa kuharapkan ? Kami, memang hanya 2 orang asing saja. Ataukah,..dia tersinggung dengan ucapanku terakhir waktu itu ? Ketika menyinggung tentang operasi,.. ? Aiiish aku hampir gila memikirkannya sedangkan dia bisa pergi begitu saja, apakah Yeoja cantik selalu seperti itu..?
Flashback..
“Ge,.. kita tidak bisa melanjutkannya. Aku, punya impian menjadi pelukis besar di New York. Aku tidak bisa menyianyiakan impianku hanya untuk hidup denganmu menjalankan bisnis Appa atau mengelola restaurant Eomma-mu. Please Ge, Let me go..”
“Tapi,..aku sudah menyiapkan semuanya. Bahkan besok adalah pesta pertunangan kita yang resmi.”
“Im sorry, really really sorry Ge,.. kalau kau mencintaiku, maka lepaskan aku. Aku harus bersiap siap untuk penerbangan besok pagi. Aku pergi dulu.”
Flashback end.
Saat itu,..aku begitu hancur. Semua persiapan untuk melamarnya, malam itu menjadi sia sia.. Aku bahkan sampai harus meminta ijin untuk absen dari acara realty show Super Junior demi acara ini dan pesta pertunangan keesokan harinya.
Cincin berlian dengan grafir nama kami pun.. masih berada di dalam Ice cream yang mulai mencair yang bahkan tidak disentuhnya.
Malam itu adalah pertemuan terakhirku dengannya. Keesokan harinya.. Appa dan eommanya datang ke rumah kami dengan membawa begitu banyak hadiah sebagai permintaan maaf yang membuatku muak.
Memangnya sakit hati bisa ditebus dengan semua itu..Sejak saat itu, aku jadi trauma dengan Yeoja. Dan sebisa mungkin tidak melakukan skinship apapun dengan seorang Yeoja.
Aiiish kenapa aku malah jadi mengingat nightmareku itu sih..?
Dddrrrrrt drrrrrrrt,….
“Yeobseyo,.. MWO? KAU? Sedang apa kau di Seoul? Shireo! Tidak ada yang perlu dibicarakan. Apa kau lupa dulu kau yang pergi duluan kan ? Tapi…aku…”
Klik…
Aiiish.. dia mematikan ponselnya. Dasar Yeoja keras kepala, selalu seenaknya sendiri.
Arlene Zhang. Yeoja keras kepala putri direktur salah satu perusahaan automotive ternama di Beijing. Mantan tunanganku. Entah angin apa yang tiba tiba membawanya untuk datang ke Seoul. Bukankah fotonya dengan namja yang terpampang di majalah ternama di Beijing sudah mengungkapkan alasan sebenarnya pembatalan pertunangan dulu itu. HAH!! Menyebalkaaaaan!!!
***
“Sudah jangan bertele tele,.. sebenarnya kau mau apa?”
“Anniya,..aku hanya merindukanmu Ge,..”
“HUH? Apa kau bercanda?”
“No, this is not joking Ge,.. I really miss You. You’re really a nica guy. Dan aku.. selama ini tidak menyadarinya.”
“Wae?? Apa namja Amerika itu, kurang baik untukmu?”
“Mwo? Ah.. dia. Yah, kau tahu di Amerika begitu bebas. Sulit untuk memberikan kepercayaan pada namja di sana. Itulah yang terjadi. Dia, pergi begitu saja dengan wanita yang lain.”
“Oh, jadi itu alasanmu jauh jauh ke Seoul ? hanya untuk mencari obat patah hatimu ? Mianhae, Arlene kau salah orang. Aku bahkan sudah hampir lupa padamu.”
“Aiih kenapa kau jadi sedingin ini ? Lagipula kau belum 100% lupa kan ? Hanya hampir lupa kan ? ayolah Ge..beri aku satu kesempatan memperbaiki semuanya..”
“Hei… apa yang kaulakukan ???!! Ini di tempat umum !
Kudorong tubuhnya menjauh dariku, saat ia encoba menciumku..
Tiba tiba,..
“Jadi,.. inikah alasannya kau tidak muncul di café ? Inikah yang kau bilang akan menungguku ? Ternyata,..kau sama saja!!”
“Ge..?? Siapa gadis itu ?”
Gadis,..bermata Kristal tengah menatapku tajam dan kemudian dengan berurai air mata lari meninggalkan café.
“Nona Arlene Zhang, sudah tidak ada kesempatan untukmu. Sorry, carilah orang lain untuk mengobati patah hatimu. Aku harus pergi !”
Yoon Kyu.. bagaimana dia bisa ada di café ini?? Aku segera berlari mengejar Yeoja itu
Ketika tiba tiba.. aku melihat truk melaju cepat ketika Ia tidak mengindahkan lampu merah..
Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
BRUUK!!!!!
“YAAA!!!! APA KAU TIDAK SAYANG NYAWAMU???!!
***
~Cho YoonKyu pov,
Aku berjalan menuju halte ini adalah pertama kalinya aku bisa menikmati pemandangan berjalan kaki dan melihat orang orang di sekitarku.
Dahulu, kemanapun pergi, sopir akan mengantarku dan ketika aku buta aku penasaran dengan semua ini. Kini, setelah operasiku berhasil aku ingin menikmati apa yang kulewatkan saat aku buta.
Tiba tiba, saat berpapasan dengan sepasang Namja dan Yeoja aku mendengar suara yang sangat kukenal. Aksen korea yang aneh, namja barusan adalah.. Penyelamatku. Namja yang diam diam membuatku penasaran selama ini!! Tapi,siapa Yeoja itu ?
Diam diam kuikuti mereka masuk ke sebuah café,.. dan saat itu kurasa aku datang di saat yang tidak tepat dan aku mulai menyesali keberhasilan operasiku. Aku melihat hal yang mengecewakan lagi. Aku melihat hal yang menyakitkan lagi yang selama ini bisa aku hindari karena aku buta.
“Jadi,.. inikah alasannya kau tidak muncul di café ? Inikah yang kau bilang akan menungguku ? Ternyata,..kau sama saja!!”
Pantas saja kakek bilang Namja yang baru kuketahui bernama Hangeng itu, tidak menepati janjinya untuk muncul di café kakek, karena dia sudah menemukan Yeoja dan café baru yang elite tadi untuk mereka memadu kasih.
Aku tidak dapat menahan tangisku, dan berlari secepat mungkin meninggalkan café itu.
Tuhan, jika kau mengijinkanku untuk melihat lagi, hanya untuk mendapat hal yang menyakitkan itu tadi aku lebih memilih buta selamanya.
Aku sama sekali tidak memperhatikan tanda ataupun rambu di jalan. Aku hanya ingin secepatnya sampai ke halte terdekat ketika tiba tiba…
Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
BRUUK!!!!!
“YAAA!!!! APA KAU TIDAK SAYANG NYAWAMU???!!
Karena sedikit terbentur, penglihatanku menjadi agak buram namun kemudian penglihatanku kembali normal dan aku melihat namja itu menatapku tajam dengan darah yang mengalir dari kepala sebelah kanannya.
“Huwaaaaaaa!!!!”
Aku menangis sekeras kerasnya.
“YAA!! Gwenchanna?? Sebelah mana yang terluka??”
“Hiks hiks.. aku.. aku.. tidak terluka. Tapi kau yang terluka. Huwaaaaaaaaa”
“Aiiiish kau membuatku TAKUT setengah mati!!! Aku yang terluka kenapa kau yang menangis??? Dasar BABO!!”
Orang orang pun berdatangan ke arah kami, ketika tiba tiba dia menggamit tanganku dan mengajakku berlari.. pergi.
***
“Ada apa kenapa kita sembunyi disini..??”
“KAU INI KENAPA BODOH SEKALII!!! KAU BARU SAJA OPERASI KAN?? KENAPA KAU CEROBOH DAN MALAH MEMBAHAYAKAN NYAWAMU! HAH???!!”
“YA!! Tidak usah berteriak padaku! Kau yang ingkar janji! Kau janji akan menungguku.!”
“Aku tidak ingkar janji!! Aku memang menunggumu.”
“Bohong! Kata kakek kau bahkan 2 minggu tidak mengunjungi café.”
“Hufth! Kau ini tidak akan mengerti. Kemarilah ..dan lihat poster besar disana!”
“MWO? Itu Super Junior? Mereka group boysband yang sangat terkenal kan? Aku juga suka lagu lagunya.”
“Aku tidak membicarakan lagunya!! Di poster itu ada yang kau kenal tidak??”
“Mwo? Aku mana mungkin kenal dengan selebritis? Tapi,.. tunggu dulu itu yang itu mirip denganmu. Aaa!! Aku mengerti sekarang, kau salah satu dari mereka kan ? Satu satu nya member yang bukan dari korea, pantas dialekmu aneh.”
“Hei aku sedang tidak ingin mendengar kritik tentang dialek. Aku sedang tour ke jepang, taiwan, Thailand, dan Malaysia selama 2 minggu kemarin. Tentu saja aku tidak sempat ke café kakek.”
Jadi, ternyata namja ini seorang selebritis dan selama ini aku tidak tahu…
“Kelakuanmu barusan itu membahayakanmu dan juga aku! Bagaimana kalau tadi orang menyadari identitasku yang sebenarnya?”
“Mianhae,.. tapi tadi kau dan.. yeoja itu..”
“Dia itu mantan tunanganku yang pergi ke Amerika untuk bersama dengan kekasih barunya sehari sebelum peresmian pertunangan kami .”
“Mworago?? Jeongmalayeo??? Itu..pasti sangat menyakitkan.”
Jadi, dia juga punya kisah yang hampir sama denganku.
“Tentu saja! Dan sekarang dia tiba tiba datang untuk meminta memulai kembali hubungan kami.”
“Lalu…?”
“Lalu apa ?”
“Apa kalian akan bersama lagi ?”
“Kau pikir aku tidak waras ? Untuk apa aku menunggu seseorang yang bahkan tidak memberitahuku akan pergi operasi jika aku akan kembali bersama mantan tunanganku??”
“Mwo..? Aku kurang mengerti kata katamu barusan.”
“uuugh.. baiklah, aku ini menunggumu selama 3 bulan ini meskipun kau pergi tidak menitipkan pesan apapun untukku. Jadi, untuk apa aku harus bersama mantan tunanganmu itu..?
“Dan…kau menungguku.. karena…”
“Apa masih perlu ditanya ??? Tentu saja karena aku menyukaimu BODOH! Aku bahkan merindukan sosokmu yang sedang menata bunga didepan toko ajjuma di pagi hari, aku juga merindukan yeoja yang berlinang air mata ketika memainkan piano tua di sudut café.”
“Jadi,..kau menyukaiku ?”
Astaga, apa ini mimpi ? Seorang namja setampan dan seorang artis menyukai gadis buta seperti ku?
“Lalu bagaimana denganmu ? Mengapa kau kembali ? Apa kau menyukaiku?”
“Itu.. karena aku juga menyukaimu. Aku merasakan ketulusan seorang namja pada gadis buta seperti aku dan memberiku semangat untuk mengalahkan ketakutanku. Aku sangat terkesan, dan lagi aku cukup beruntung karena ternyata yang menungguku adalah namja tampan. Hehehehe..”
“Aiiish sekarang kau bahkan tertawa. Lalu bagaimana seandainya kalau yang menunggumu berwajah jelek?”
“Itu,.. entahlah, mungkin aku akan tetap menyukainya karena dia juga peduli padaku mau berbicara dan memberi semangat pada seorang gadis buta.”
“Hmm… baiklah kurasa kita haru segera mencari jalan yang sepi untuk ke menuju mobilku. Karena kita harus segera ke tempat kakek. Luka ini mulai mengganggu dan sangat sakit..”
“Kyaaaaa!! Mianhae..aku lupa… ya ampuuun darahnya banyak sekali. Eottohke.. itu pasti sakit sekali. Kajja.. kitaharus segera ke café kakek..”
***
Di café kakek Lee,.
“Aigoooo,… lukanya cukup besar. Tapi untunglah tidak perlu dijahit. Kenapa kau tidak hati hati ?”
“Kenapa kakek protes padaku? Tanyalah pada cucu angkat kesayangan kakek yang sangat menawan tapi juga sangat bodoh..”
“Mianhae..semua salahku..”
“Yoon Kyu-ah syukurlah operasimu berhasil.”
“Nde~.. kamshahamnida kakek.. Mulai saat ini aku akan lebih rajin membantu kakek. Disamping main musik aku juga kan menata ulang layout café ini. Bukankah dekorasinya sudah sangat usang? Aku akan menatanya menjadi lebih modern walaupun tetap menjaganya klasik.”
“Jangan terlalu memaksakan diri dulu, kau kan baru saja sembuh.”
“ah.. tidak apa apa kek.. aku sudah sangat sehat. Hanya sebulan sekali harus kembali ke Singapore untuk check up.”
“Jadi,..sebulan sekali.. kau akan pergi ?”
“Wae.. bukankah kau yang lebih sibuk dan sering pergi..”
“Itu kan tuntutan pekerjaan..”
“Hhahahhaaha.. arraseo. Jangan terlalu serius begitu. Aku kan hanya sebentar di sana.”
“OMO kalian…apakah sekarang kalian pacaran..??”
“Eh.. itu.. tidak tahu.. Tergantung apakah Yoon Kyu mau menerimaku.”
“Hmm.. akan kupertimbangkan.”
“MWO?? Apa kaubilang ? Bukankah tadi di jalan kau bilang kau menyukaiku?”
“Hahahah… arra..arra.. tentu saja aku mau.”
“Hahahahahahahahha… dasar kalian berdua ini. Hmm..kakek jadi ingat kenangan masa muda kakek dengan nenek dulu. Penuh semangat sama seperti kalian.Hahahahha. Han geng, jaga.. cucu kakek satu satunya ini. Kakek bahkan belum sempat punya cucu dulu karena putra kakek tiba tiba meninggal. Jadi.. tolong jaga Yoon Kyu baik baik.”
“Nde~.. kakek.”
“Baiklaah.. kalian mau makan apa? Biar kupesankan. Dan untuk kali ini saja ya, GRATIS.”
“KYAAA gomawo.. kakek. Kebetulan aku sangat lapaar…”
“Dasar anak manja…”
Tuhan, maafkan aku yang selalu berburuk sangka padamu. Terima kasih telah memberikanku penglihatan..dan orang orang yang menyayangiku.
Orangtuaku, ajjuma, kakek Lee, dan.. Hangeng oppa.
~end~
Tambahan :
6 bulan kemudian,..
Han Geng pov,
Apa sih yang direncanakannya. Membawaku ke rumah tua di bukit seperti ini.
“Ck ck ck… kalau kau hanya membawaku ke bukit di belakang rumah tua seperti ini, untuk apa aku jauh jauh dataaaang!”
“Sudah jangan ngomel. Lihat aku sudah siapkan semuanya. Perlengkapan piknik!!! Hahahah bukankah ini menyenangkan?”
“Apanya yang menyenangkan?? Tempatnya saja seram!”
“Sssh !!! lihat ….”
Wah..aku baru tahu ada bukit yang indah di belakang rumah tua ini.
“Waktu kecil aku sering main menyelinap kesini ketika Appa marah ..ehehheeh, waktu buta aku tidak bisa lagi mengunjungi tempat ini. Kau orang pertama yang kuajak ke tempat rahasiaku.”
“Wow,.. ini cukup bagus indah sekali. Kita bisa melihat pemandangan kota dari bukit ini.”
“Kajja… bantu aku.. menata ini semua.”
“Wah.. cheese omelette ini .. enak sekali. Kau yang membuatnya??”
“Tentu saja !! Kau suka?? Syukurlaah ..”
“Yoon Kyu-ah.. tutup matamu.”
“Wae.. ?”
“Sudah lakukan saja!”
“OMO kau mau apa?”
“Coba kau pegang ini.Jangan buka matamu, pegang dan rasakan.. “
“Ini kan…..”
“Bukalah matamu. Yoon Kyu-ah maukah kau menikah denganku..”
Setangkai bunga tulip dengan cincin di dalam kelopaknya.”
“Oppa,.. ini indah sekali.”
“Sudah jawab saja mau tidak??”
“Ne~.. aku tentu saja mau.”
~Chu~ kukecup lembut keningnya. Cho Yoon Kyu, mulai saat ini mari kita melihat indah nya dunia ini bersama. Lupakan kenangan kita yang menyakitkan di masa lalu. Dan.. berbahagialah denganku.
~Final end~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar